
KOTA BATU – malangpagi.com
Pelayanan publik oleh Pemerintah Daerah saat ini tidak berjalan maksimal karena terkendala pandemi, serta keterbatasan gerak dan jumlah sumber daya manusia (SDM). Oleh karenanya, untuk mengoptimalkan kinerja, Pemerintah Daerah harus menjalin kerja sama dengan pihak lain.
Ir. Suryo Widodo, MT selaku pembina organisasi pers Media Online Indonesia (MOI) Malang Raya mengatakan, salah satu konsep yang bisa dijalankan adalah konsep pentahelix atau multipihak. Di mana unsur Pemerintah, akademisi, badan atau pelaku usaha, masyarakat atau komunitas, dan media bersatu padu dalam menangani wabah pandemi Covid-19 ini.
“Rumus yang relevan adalah berbagi, saling menginspirasi, kolaborasi dan sinergi. Skema pentahelix sangat dimungkinkan. Saya melihat di era pandemi, kepala daerah yang piawai berkolaborasi dengan pentahelix bisa beradaptasi dan berprestasi,” tutur Suryo dalam rapat koordinasi di Kantor KADIN Kota Batu, Rabu (28/7/2021). Rakor tersebut melibatkan beberapa anggota DPRD Kota Batu, KADIN, dan pengusaha serta beberapa pihak lainnya.
“Impitan ekonomi, tekanan sosial dan juga politik selalu ada. Tetapi dengan semangat kolaborasi, segala sesuatu lebih mudah dilakukan secara bersama-sama,” imbuhnya.
Dirinya menyebutkan, dibutuhkan sinergi, koordinasi dan kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah, karena menjadi faktor penting dalam pemulihan ekonomi.
“Langkah awal yang dilakukan adalah dengan mempercepat vaksinasi, dan mengaktifkan call center serta beberapa lainnya. Kalau sampai tanggal 2 Agustus ini masih di level 4, artinya Pemerintah Kota Batu harus membuat tindakan lebih tegas. Dan masyarakat semua harus menyadari dan menaati,” ujarnya.
Lebih lanjut Suryo yang juga Pimpinan Perusahaan (Pimrus) Jatim Park Grup itu menambahkan, pihaknya dalam hal ini bakal melibatkan mobil ambulans yang ada di JTP bersama dengan tenaga-tenaga medis yang ada.
“Untuk mobil ambulans kami memiliki tiga armada. Nantinya semua kita perbantukan untuk mengatasi pandemi ini. Sedangkan terkait dengan rencana atau langkah berikutnya, masih kami susun,” tambah Suryo.
“Ini sebagai bentuk langkah awal kita, jadi semua sudah bisa mulai bekerja. Kami juga sudah sediakan itu (mobil ambulans –red) kepada warga maupun masyarakat yang membutuhkan,” ungkapnya.
“Caranya cukup mudah. Masyarakat bisa langsung menghubungi call center yang tersedia. Mobil ambulans yang ada di Kota Batu jumlahnya kan ada 43 unit. Jika ditambah tiga unit lagi milik JTP Group, maka totalnya ada 46 unit mobil ambulans,” lanjut Suryo.
Berkaitan dengan kelengkapan oksigen, pihaknya akan segera melengkapi. Semisal, jika ada warga yang membutuhkan nantinya cukup menghubungi call center di nomor 0341-597777.
“Kami juga akan berkoordinasi dengan Ibu Walikota Batu, dan Bapak Kapolres Batu. Kami akan segera mengirimkan surat kepada beliau,” ucapnya.
Gagasan yang diinisiasi oleh JTP Group tersebut mendapat apresiasi dan dukungan dari beberapa anggota DPRD Kota Batu. Seperti Agung Sugiono dari Partai Gerindra, Deddy Irfan Alwani dari Partai Demokrat, Ludy Tarnanto dari PKS, dan Nurohman dari PKB.
Menurut Nurohman, kepedulian dan keberpihakan yang digagas JTP, KADIN dan DPRD Kotu Batu tersebut patut mendapat apresiasi dan dukungan dari seluruh elemen masyarakat.
“Kami di dewan mendukung. Karena bisa saja disinergikan dengan program Pemda, dan juga bisa dilakukan secara mandiri. Namun yang terpenting, targetnya adalah menekan dan memutus mata rantai penyebaran wabah Covid-19,” tutur Nurohman.
Pihaknya juga merespons kebutuhan warga yang tengah menjalani isolasi mandiri (isoman). “Terlepas dari itu, ada hal lain yang harus dilakukan agar betul-betul menaati aturan yang sudah ditetapkan pemerintah. Semisal, masyarakat diminta untuk mengurangi mobilitasnya. Namun pemerintah tetap memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak yang sifatnya stimulus,” paparnya.
Masih kata Nurohman, berkaitan dengan penutupan tempat wisata, pihak pengelola juga harus berkomitmen untuk menutup seluruh kegiatan operasionalnya.
“Seperti hotel dan penginapan, harus komitmen yang sama untuk tidak membuka reservasi dan menerima tamu untuk menginap. Supaya ada keseimbangan kalau mobilitas warga setempat dibatasi. Begitupula untuk tamu luar kota yang masuk ke Kota Batu juga tidak diperbolehkan. Jika semua pihak berkomitmen, maka potensi penyebaran Covid-19 insyaallah dapat ditekan,” tutupnya. (Dodik/MAS)