KAB. MALANG – malangpagi.com
Bupati Malang Sanusi melantik R Djoni Sudjatmoko sebagai Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah Jasa Yasa, dan Lazuardi Firdaus sebagi Direktur Usaha Perumda Jasa Yasa dan PT BPR Artha Kanjuruhan, di Pendopo Agung Peringgitan, Jalan KH Agus Salim Kota Malang, Senin (7/8/2023).
Usai melantik keduanya, Bupati berharap salah satu Perusahaan Umum Daerah di Kabupaten Malang tersebut mamu mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD). “Harapan saya setelah pelantikan hari ini, Perumda Jasa Yasa mampu memberi PAD sebesar Rp2 miliar di tahun pertama. Target tersebut tentunya cukup tinggi jika dibandingkan sumbangsih PAD dari Perumda Jasa Yasa sebelumnya, yakni Rp330 juta,” ujar Sanusi.
”Nantinya, Djoni dan Lazuardi Firdaus akan saling mengisi dan melengkapi. Tahun pertama ini harapannya sudah ada peningkatan, minimal nanti di tahun kedua [target Rp2 miliar] sudah terpenuhi,” sambungnya.
Ditemui usai pelantikan Djoni Sujatmoko menyampaikan bahwa Pantai Ngliyep dan Balekambang akan menjadi fokus utama pengembangan dalam tiga bulan ke depan. Pihaknya mengaku akan melakukan perbaikan infrastruktur dan melakukan kerjasama dengan pihak ketiga. “Kami fokuskan dalam tiga bulan ke depan ini untuk melakukan perubahan di dua wisata pantai tersebut,” ungkapnya
Di samping itu, pemilik NK Cafe tersebut juga mengatakan akan melakukan pembenahan-pembenahan di semua lini. “Sesuai arahan Bupati, obyek wisata yang kurang terurus untuk dapat diperbaiki dan dikembangkan. Untuk obyek wisata yang sudah mati, maka kita tutup saja,” kata Djoni.
Di samping itu, dirinya mengakui bahwa sudah ada beberapa investor yang siap berkolaborasi dengan Perumda Jasa Yasa. “Namun tidak secara keseluruhan kami serahkan kepada mereka. Seperti di Balaekambang, ada kurang lebih 10 hektare, tetapi yang diserahkan ke investor hanya satu hektare,” jelasnya
Djoni menyebut, wujud kerjasama disesuaikan dengan situasi di lapangan. Seperti contoh, Balekambang sudah punya daya tarik alami. Selanjutnya diberi sentuhan agar lebih menarik minat wisatawan. Misal dengan penambahan fasilitas penunjang wisata, seperti wahana permainan, restoran atau kafe, maupun hotel yang representatif.
“Sehingga orang kalau berwisata bisa menginap di lokasi ini, hal tersebut secara otomatis akan menambah PAD. Apalagi kami ada target Rp2 miliar pertahunnya,” pungkasnya. (Giar/MAS)