MALANG, Malangpagi.com – Pandemi virus Corona atau lebih dikenal epidemi Covid-19, benar-benar mengakibatkan salah satu keletihan bahkan berhentinya roda perekonomian bagi masyarakat atau pelaku usaha yang selama ini bergerak mandiri dan berdikari, salah satunya dialami oleh Bambang NS dan kawan-kawan pengusaha cafe di Malang Raya.
Demi menghambat proses penyebaran virus covid-19 maka keputusan menerapkan kawasan tertib Physical Distancing harus dilakukan dengan membatasi jarak dan kerumunan massa, akibatnya usaha cafe yang begitu semarak di Malang Raya sontak mati seketika. Hal tersebut memang untuk sementara waktu memunculkan dampak kerugian yang cukup signifikan, terhentinya usaha cafe dan kerugian secara ekonomi sangat mereka sadari.
Di tengah suasana keterpurukan semacam ini, justru ada seorang pengusaha cafe berinisiatif untuk bisa berbagi jamu Nuswantara yang diolahnya secara mandiri, salah satunya Bambang NS pemilik cafe Oksigen di wilayah kecamatan Dau, kabupaten Malang, “Tetapi kami tetap tak henti untuk ingin berbagi pada masyarakat di tengah pandemi Covid-19 yang begitu masif,” tandasnya kepada awak media, Minggu 5/4/2020
“Secara bisnis memang cafeku jadi mengalami dampak ekonomi yang tragis, karena harus mendadak terhenti, sementara beban ekonomi yang saya tanggung harus tetap terpenuhi, tetapi lepas dari persoalan tersebut saya masih melihat masyarakat mengalami kondisi yang mengkhawatirkan atas kesehatannya. Maka saya bersama istri bersepakat untuk peduli hal tersebut dengan meramu jamu tradisional yang bermanfaat untuk menjaga daya imunitas tubuh, lalu kami bagikan secara cuma-cuma pada masyarakat”, demikian Bambang NS yang juga seorang penyair didampingi istrinya Lintang Sugianto novelis ternama menjelaskan.
Dan bersama Presidium Dewan Kampung Nuswantara, Sam Bambang GW akhirnya ikut pula mendistribusikan jamu Nuswantara tersebut pada kawan-kawan relawan yang telah beraksi untuk membantu masyarakat dalam mengantisipasi penyebaran virus covid-19.
“Kami ngobrol bareng bersama Sam(mas) Bambang NS sahabat saya untuk bisa berupaya berbagi pada masyarakat. Lepas dari hal tersebut kami berharap hal ini bisa menjadi gerakan massal yang disuport banyak pihak, baik swasta maupun pemerintah daerah, agar mendapatkan manfaat yang lebih banyak lagi, kalau hanya kami maka produksi dan jangkaunya sangat terbatas”, ungkap Sam Bambang GW dengan gaya khasnya. (red)