KOTA MALANG – malangpagi.com
Tutupnya destinasi pariwisata di masa pandemi dan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat), tak ayal membuat para pelaku usaha guest house dan homestay harus ulang dan menyusun strategi baru untuk memajukan usahanya.
Berangkat dari kondisi tersbut, Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, yang baru saja mendapatkan suntikan Dana Alokasi Khusus (DAK) non fisik dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar) sebesar Rp123 juta, menggelar pelatihan pengelolaan usaha homestay dan pondok wisata selama tiga hari, sejak Selasa (21/9/21) di Regent’s Park Hotel, Kota Malang.
Kegiatan tersebut menghadirkan enam pemateri. Di antaranya akademisi bidang pariwisata dari Universitas Brawijaya dan Universitas Merdeka Malang, Pengelola Aventree BBQ Resto and Homestay Ario Panjiasmoro, Ketua (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) PHRI Kota Malang Agoes Basuki, serta Kabid Destinasi dan Industri Pariwisata Disporapar Kota Malang Fitria Noverita.
Menurut Fitria Noverita, kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk memberikan motivasi dan inovasi dalam menghadapi pandemi, khususnya bagi 40 pengelola homestay dan guest house di Kota Malang menjadi peserta dalam pelatihan ini.
“Pandemi ini sangat berdampak kepada para pelaku usaha pariwisata. Kegiatan ini sendiri dikhususkan bagi pengelola homestay, restoran, dan guest house, untuk mampu berinovasi dan tahu apa yang harus dilakukan agar dapat bertahan dari pandemi seperti saat ini,” terangnya kepada Malang Pagi.
Dengan digelarnya kegiatan pelatihan ini, Fitria berharap dapat membangkitkan bidang pariwisata dan pelaku usaha, sehingga dapat menciptakan berbagai inovasi untuk menghadapi pandemi.
Pelatihan ini sejatinya dilakukan pada Juli lalu. Tetapi karena diterapkan PPKM level 4 di awal bulan tersebut, kegiatan itu pun terpaksa ditunda. “Setelah PPKM turun menjadi level 2, barulah giat pelatihan ini dapat terlaksana,” pungkas Fitria. (Yudis-Diky/MAS)