
KOTA MALANG – malangpagi.com
Pemerintah Kota Malang bersiap mengoperasikan Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kelurahan Tlogowaru, Kecamatan Klojen. Dapur ini menjadi elemen vital dalam mendukung pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi pelajar.
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat memastikan bahwa pembangunan dapur telah rampung sepenuhnya. Fasilitas yang dibangun oleh PT Perusahaan Gas Negara (PGN) itu dirancang untuk memproduksi hingga 4.800 porsi makanan bergizi setiap hari.
“Targetnya, dapur ini mampu menyuplai 4.800 porsi makanan untuk mendukung program MBG di Kota Malang,” ujar Wahyu saat meninjau langsung lokasi, Senin (2/6/2025).
Ia menambahkan, operasional dapur akan dimulai pertengahan Juni 2025 dengan tahap uji coba selama dua pekan, sebelum resmi berjalan penuh pada Juli 2025.
“Setelah dievaluasi oleh PGN, kita harap bisa langsung dijalankan bulan depan,” ujarnya.
Wahyu menyebutkan bahwa dapur ini merupakan salah satu model awal yang diharapkan bisa direplikasi di titik-titik lain.
“Kami ingin SPPG Tlogowaru menjadi role model. Ke depan tentu dibutuhkan dapur serupa di lokasi lain mengingat jumlah pelajar yang sangat besar di Kota Malang,” katanya.
Selain mendukung pemenuhan gizi anak, pembangunan dan operasional SPPG juga turut memberdayakan warga lokal. Wahyu menegaskan bahwa seluruh tenaga kerja selama pembangunan berasal dari warga Kota Malang, dan hal itu akan berlanjut dalam proses operasional dapur.
“Saya minta bukan hanya saat pembangunan saja. Saat dapur ini beroperasi nanti, harus tetap melibatkan masyarakat sekitar,” tegasnya.
Penanggung jawab SPPG Tlogowaru, Maranatha Wijayaningtyas, menyebutkan bahwa pembangunan dapur tersebut menelan anggaran sekitar Rp1,7 miliar dan akan melayani sekitar 40 sekolah dari jenjang TK hingga SMA.
“Hanya satu orang dari PGN, sisanya warga lokal. Mulai dari memasak hingga distribusi makanan, semuanya dilakukan oleh masyarakat sekitar,” jelasnya.
Distribusi makanan ke sekolah-sekolah ditargetkan selesai dalam waktu 15–20 menit setelah makanan diproduksi.
Sementara itu, Edy Daniel selaku Project Manager SPPG Tlogowaru menambahkan bahwa bahan pangan untuk operasional dapur akan diprioritaskan dari pemasok lokal.
“Kami akan utamakan bahan-bahan dari warga sekitar, terutama dari Kelurahan dan Kecamatan setempat. Bila kurang, baru akan kami ambil dari luar,” tandasnya. (Rz/YD)