
BOMBANA – malangpagi.com
Pada hari kedua lawatan ke Sulawesi Tenggara, Ketua DPD RI, AA La Nyalla Mahmud Mattalitti mengunjungi Kabupaten Bombana. Selain beramah tamah dengan Bupati Bombana, La Nyalla juga dianugerahi gelar kehormatan dari Lembaga Kerajaan Tokotu’a Kabaena, Bombana, Sulawesi Tenggara.
Gelar kehormatan yang disematkan ke Senator dari Dapil Jawa Timur itu adalah Mbue La Somba Sangia Tontontari. Gelar yang sama dimiliki oleh Raja Kerajaan Kabaena X, yang berkuasa dari tahun 1587 sampai 1594.
Pemberian gelar dilakukan langsung oleh tiga tokoh kerajaan di Sultra, Paduka Yang Mulia (PYM) Raja Kabaena Kasman Lanota, PYM Raja Rumbia Hardini Jase dan PYM Raja Poleang Muhammad Ali, di pendopo Kabupaten Bombana, Jumat pagi (20/11/2020).
Di depan Bupati Bombana Tafdil dan jajaran Forkopimda, La Nyalla berharap daerah bisa menjadi kekuatan ekonomi. “Caranya, dengan mendorong lahirnya usaha-usaha yang menjadi pengungkit ekonomi. Bila perlu, dirikan BUMD yang bisa menghasilkan efek domino ekonomi,” tutur mantan Ketua Umum KADIN Jatim itu.
Ia juga mengimbau, pemerintah daerah tidak ragu untuk melikuidasi atau membubarkan BUMD yang sudah sekarat. Karena BUMD tersebut justru menjadi cost center dan beban APBD.
“Saya yakin, jika daerah menjadi kekuatan ekonomi dengan karakteristik dan keunggulan masing-masing, maka pertumbuhan ekonomi daerah akan meningkat. Hasilnya adalah daya beli masyarakat meningkat. Itu artinya kemakmuran rakyat meningkat,” paparnya.

Oleh sebab itu, La Nyalla memberikan apresiasi atas dibukanya investasi skala besar di Bombana, yaitu pembangunan pabrik gula terbesar di Asia.
“Hal ini patut kita apresiasi. Apalagi pabrik gula PT Prima Alam Gemilang mampu menyerap belasan ribu tenaga kerja. Dan menghasilkan efek domino ekonomi bagi masyarakat sekitar serta bagi Kabupaten Bombana,” katanya.
Ditambahkan La Nyalla, pasti ada alasan investasi sebesar itu bisa masuk ke Bombana. Apalagi investornya bukan dari asing, tapi murni dari dalam negeri.
“Pasti karena Pemerintah Kabupaten Bombana ramah investasi dan memberikan pelayanan dan jaminan kemudahan dalam berusaha. Karena itu, kita harus berikan apresiasi untuk Bupati Bombana,” katanya.
Dijelaskan La Nyalla, salah satu indikator untuk menarik investasi masuk ke suatu daerah, adalah kemudahan berusaha. Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo menerbitkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2019, tentang Percepatan Kemudahan Berusaha.
“Karena memang peringkat kemudahan berusaha di Indonesia masih di peringkat ke-73 dunia. Dan Presiden Jokowi menargetkan dapat naik ke peringkat 40 dunia dalam dua tahun ke depan. Oleh karena itu, Undang-Undang Cipta Kerja menjadi senjata pamungkas untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia, di tengah hantaman pandemi Covid-19,” jelasnya.
Diterangkannya, pertumbuhan ekonomi berbanding lurus dengan pembukaan lapangan pekerjaan. Indonesia sendiri butuh pertumbuhan ekonomi di angka 6 persen, agar mampu menyerap angka pengangguran terbuka yang ada.
“Untuk menaikkan satu persen pertumbuhan ekonomi nasional, diperlukan investasi Rp800 Triliun. Kalau kita asumsikan pertumbuhan ekonomi kita saat ini 0 persen karena terimbas pandemi Covid, maka untuk mencapai 6 persen, diperlukan investasi sebesar Rp4.800 Triliun,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, La Nyalla juga menyampaikan tugas DPD RI sebagai wakil daerah. “Salah satu tugas DPD RI adalah menyuarakan kepentingan daerah. Saya menyimpulkannya menjadi dua tugas, pertama, percepat pembangunan daerah. Kedua, advokasi masalah yang dihadapi daerah,” tuturnya.
Oleh karena itu, sambungnya, saya sering tekankan kepada para Senator untuk turun ke daerah. Identifikasi masalah. Lalu kita bantu komunikasikan dengan eksekutif, agar mendapatkan jalan keluar.
Hal ini juga yang membuat La Nyalla tidak berhenti berkeliling. Sebab, ia ingin melihat secara langsung apa hambatan yang dialami daerah. Hambatan itu akan disampaikan langsung kepada Presiden agar mendapat atensi.
“Setiap provinsi, DPD RI memiliki empat Senator, yang siap menerima dan mendengar serta memperjuangkan aspirasi daerahnya,” tuturnya.
Sebelumnya acara di rumah jabatan bupati, La Nyalla bersama Bupati Tafdil menyempatkan diri mengunjungi pabrik gula PT Prima Alam Gemilang. La Nyalla diterima oleh Komisaris Perusahaan, Moch. Arief Effendi dan General Manajer Pabrik, Muhammad Saing.
Dalam kunjungannya ke Bombana, La Nyalla didampingi Senator asal Sultra, Amirul Tamim dan Andi Nirwana, serta Djafar Alkatiri (Sulut) dan Bustami Zainuddin (Lampung). Sejumah aspirasi disampaikan oleh masyarakat dan tokoh-tokoh kerajaan di Bombana. Di antaranya usulan Pemerintah Daerah Poleang untuk menjadi kabupaten baru.
Editor : Redaksi