KOTA MALANG – malangpagi.com
Efektivitas pengelolaan aset daerah dan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah Nasional (BOSNas) perlu ditingkatkan. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang menggelar kegiatan Pengamanan Barang Milik Daerah serta Asistensi Laporan Tribulan I 2023, bertempat di Hotel Savana, Kamis (15/06/2023).
Kepala Disdikbud Kota Malang, Suwarjana menyampaikan bahwa aset yang dimiliki Disdikbud Kota Malang terus bertambah per tahunnya, hal ini diperlukan pengamanan dan pencatatan aset yang efektif.
Dikatakan Suwarjana, pihaknya perlu melibatkan operator BOSNas dan operator Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah (Simbada) dari seluruh Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Kota Malang.
“Aset dinas pendidikan ini setiap tahun terus bertambah. Kami berharap dapat mensinkronisasi perencanaan pembelian, jadi setiap ada pembelian langsung masuk ke aplikasi dan langsung terdata,” ucapnya.
Kepala Sub Bagian (Kasubag) Umum Disdikbud Kota Malang, Diah Kusarini menekankan bahwa kegiatan ini bagian dari regulasi yang diterapkan oleh Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD). Pihaknya berupaya untuk menyelaraskan penyusunan laporan keuangan BOSNas dengan laporan aset yang tercatat dalam Simbada.
“Dalam penggunaan dana BOS ada yang digunakan untuk pembelian barang-barang aset. Perlu keselarasan antara penyusunan laporan keuangan dengan laporan aset yang dibuat. Jadi lebih efektif, laporan keuangan dan laporan aset langsung sejalan,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia berharap laporan keuangan dan laporan aset dapat tersusun sesuai aturan yang berlaku. Diah juga menjelaskan bahwa kegiatan ini penting untuk membahas dan mengatasi kesalahan yang sering terjadi dalam pengelolaan aset.
“BOSNas sendiri ada aplikasinya yakni, Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (Arkas) dan Manajemen Arkas (Markas). Jadi tidak sejalan dengan Sistem informasi pembangunan daerah (SIPD). Ini lah yang perlu kami selaraskan dengan kebutuhan yang ada,” ucap Diah.
Diah mengatakan Disdikbud Kota Malang mengundang sebanyak 195 operator dari tingkat SD dan 30 operator dari tingkat SMP. (Red.)