KOTA MALANG – malangpagi.com
Prestasi membanggakan ditorehkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang. Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang menjalankan Tusi menjaga dan melestarikan lingkungan ini meraih juara satu dalam Lomba Merangkai Bunga bertajuk Karya Kriya Puspa yang diselenggarakan oleh Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang bekerjasama dengan Dekranasda (Dewan Kesenian Daerah) Kota Malang.
Kegiatan yang digelar di Gedung Malang Creative Center (MCC) Lantai 2 ini diikuti oleh 70 Aparatur Sipil Negara (ASN) yang merupakan perwakilan dari OPD Pemerintah Kota Malang, Selasa (22/8/2023).
Melalui tangan terampil dua ASN perwakilan DLH Kota Malang, Endah Prasetyaningsih dan Erna Ismayati mampu menyulap bunga yang terdiri dari mawar lokal, garbera, krisan, gombe, babies breath, leather leaves, memosa, daun kadaka, daun palm kuning dan pandanus dirangkai dalam wadah enceng gondok menjadikan bunga-bunga menawan dan menakjubkan. Endah dan Erna mengaku melakukan persiapan hanya dalam waktu dua hari.
“Persiapan yang kami lakukan selama dua hari. Alhamdulillah, kami didukung dan diajari Bu Viva Rumpakawati selaku Kepala Sub Bagian Keuangan DLH Kota Malang yang secara telaten memberikan arahan dan ilmunya kepada kami,” beber Endah.
Pihaknya tidak menyangka akan menjadi jawara mengingat peserta lain hasil karyanya bagus-bagus. “Tentunya, kami tidak menyangka, seolah seperti mimpi. Berkat kekompakan dan kerjasama tim, hasilnya dapat kami petik. Semoga apa yang kami peroleh ini dapat membawa harum nama DLH Kota Malang,” harapnya.
Ditemui di tempat yang sama, salah satu dewan juri Louis R. Patty membeberkan bahwa nomor peserta 32 yang merupakan perwakilan DLH Kota Malang telah memenuhi kriteria penilaian dari kompetisi merangkai bunga ini.
“Pertama kami menilai perlombaan ini adalah kategori umum dan dasar. Jadi kami tekankan itu kreativitas, teknik, kerapian, keseimbangan dan hasil keseluruhan. Nomor 32 kami tetapkan menjadi juara satu. Kebetulan kami bertiga selaku dewan juri menilai dan nilai terbesar di nomor 32. Saya tadi memberi poin 540, Bu Ella 430 dan dewan juri satunya 400 sekian. Total jumlah sekitar 1.300-an,” papar Louise.
“Nilai plusnya dari rangkaian bunga yang disuguhkan adalah keseimbangannya bagus, komposisi warnanya dapat dan balance,” imbuhnya.
Ketua Ikatan Perangkai Bunga Indonesia (IPBI) DPD Jawa Timur ini berpesan agar para ASN terus mengasah kreativitas dan sering merangkai bunga.
“Nanti lama-lama akan terbiasa. Bisa dibuat usaha sampingan, apalagi Kota Malang memiliki jargon Malang Kota Bunga yang membedakan dengan kota yang lain. Kegiatan ini sebagai upaya untuk terus mempertahankan julukan tersebut,” terangnya.
Kemudian, Ketua Dekranasda Kota Malang Widayati Sutiaji mengemukakan bahwa seni merangkai bunga senantiasa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari seperti merayakan Hari Ulang Tahun, pernikahan hingga kematian.
“Bunga mewarnai kehidupan. Untuk itu Dekranasda Kota Malang hadir menjembatani para ASN agar dapat membuka wawasan melalui kegiatan pelatihan dan juga lomba merangkai bunga. Keahlian ini bisa sebagai lahan untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru yang bisa dijadikan bisnis sampingan seorang ASN,” jelas Widayati.
Dikatakannya, pada era digitalisasi dapat memudahkan ruang gerak untuk mencari peluang bisnis. “Kita bisa melakukan bisnis ini di rumah dan tidak harus menyewa tempat,” ujarnya.
“Dewasa ini kita dituntut untuk mampu bersaing karena yang terbaiklah yang akan tetap bertahan. ASN sebagai pelayan masyarakat tentunya dituntut untuk memiliki inovasi agar tidak tertinggal perkembangan zaman. ASN saat ini dipacu untuk memiliki kompetensi yang mumpuni, yang dapat diandalkan, dan dapat dipertanggungjawabkan kinerjanya,” tandas Widayati.
Sementara itu, Kepala Diskopindag Eko Sri Yuliadi menyampaikan bahwa tujuan dari lomba merangkai bunga adalah untuk meningkatkan kreativitas dan keterampilan ASN dalam menghasilkan karya kriya sebagai sarana mempromosikan potensi daerah sebagai perwujudan Malang Kota Bunga. (Har/YD)