KOTA MALANG – malangpagi.com
Peserta Karnaval Kota Malang 2023 yang terdiri dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Malang, jajaran samping, pelajar, hingga komunitas mengusung tema ‘Berbhinneka Tunggal Ika Menuju Indonesia Maju’. Mengenakan pakaian adat nusantara, para peserta bersiap sejak pagi hari di Kayutangan Heritage, Sabtu (26/8/2023).
Salah satu peserta dari kategori OPD adalah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, yang memilih jargon Pilar Adipura. DLH menampilkan pasukan Sapu Pora yang menjadi identitas Kota Malang dalam menjaga kebersihan, guna mewujudkan Kota Malang bersih tanpa sampah. Tidak hanya itu, DLH Kota Malang juga menyajikan simbolisasi 38 provinsi yang tersebar dari Sabang hingga Merauke.
Tidak menghilangkan kejayaan nusantara dan Bhumi Arema, OPD yang mengurusi permasalahan lingkungan ini juga menghadirkan mobil hias berbentuk replika Candi Singhasari bertuliskan Pilar Adipura, lengkap beserta Ken Arok dan Ken Dedes yang diperankan Kepala DLH Kota Malang Noer Rahman Wijaya dan Ketua Dharma Wanita DLH Kota Malang Rahma Indra Ningrum, diiringi para penggawa dan abdi dalem.
Menambah keseruan, ditampilkan pula parade Punakawan ( Semar, Gareng, Petruk dan Bagong), yang digambarkan sebagai sosok yang menghibur, humoris, namun penuh filosofi. Tidak sekadar abdi biasa, keempat karakter dalam Wayang Jawa tersebut juga dikenal sebagai sosok penasihat.
“Nusantara sudah berjaya sejak abad ke-8, pada Masa Kerajaan Sriwijaya. Begitu pun di kawasan Malang, terdapat peradaban tertua di Jawa, yakni Kerajaan Kanjuruhan yang terukir dalam prasasti Dinoyo. Dilanjutkan, keberadaan Kerajaan Singhasari dengan kejayaannya pula,” tutur Kepala DLH Kota Malang, Rahman Nur Wijaya.
“Bumi Pertiwi ini telah dianugerahi tanah yang subur, termasuk Bhumi Arema yang memiliki bentang alam berupa dataran tinggi. Sehingga Kota Malang berhawa sejuk, yang merupakan bagian mozaik dari Kerajaan Kanjuruhan dan Singhasari, serta dilalui Sungai Brantas. Sebuah karunia yang patut disyukuri dan dijaga. Untuk itu, Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang hadir untuk menjaga, melestarikan, mengelola, dan melakukan pengawasan lingkungan, sesuai tugas dan fungsi yang kami emban,” bebernya.
Ia mengungkapkan, DLH akan senantiasa menjaga Kota Malang dari segala pencemaran yang dilakukan oleh skuad DLH Kota Malang, baik Aparatur Sipil Negara (ASN), Pegawai Tidak Tetap (PTT), maupun Tenaga Pendukung Operasional Kegiatan (TPOK), yang terbagi dalam pasukan sapu pora, tim pohon, petugas taman, hingga juru kunci makam yang memberikan pelayanan izin pemakaman.
“Semua tugas dan fungsi tersebut mustahil akan berjalan tanpa ada kerukunan, kebersamaan, kekompakan, persatuan, dan kesatuan. Melalui gelaran ini kami senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan, yang dikemas dalam Kebhinekaan Tunggal Ika sebagai wujud semboyan bangsa Indonesia,” jelas Rahman.
Dikatakannya, segala keegoisan dan perbedaan dilebur. Disatukan dengan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai pandangan hidup. “Di bawah korsa DLH Kota Malang, kami akan menegakkan Pilar Adipura, demi terwujudnya Kota Malang Bermartabat,” pungkasnya.
Kegiatan Karnaval yang dimulai dari Kayutangan Heritage ini berakhir di Jalan Ijen, di hadapan Walikota Malang Sutiaji, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Malang Widayati Sutiaji, Sekretaris Daerah Erik Setyo Santoso, beserta istri dan Kepala OPD lainnya. Skuad DLH Kota Malang yang terdiri dari 200 personel juga menampilkan tari Jawa, sebagai upaya melestarikan kebudayaan daerah. (Har/MAS)