KOTA MALANG – malangpagi.com
Bencana banjir bandang yang terjadi di sejumlah titik di wilayah Kota Malang pada Kamis (4/11/2021) lalu mengakibatkan sejumah hunian warga mengalami kerusakan. Tak sedikit pula barang berharga yang hanyut terbawa arus air bah,
Musibah yang terjadi menggugah keprihatinan dan empati banyak pihak. Tak terkecuali ormas Garda Pancasila yang dipandegani mantan Walikota Malang, Peni Suparto.
Bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan, sosok yang biasa dipanggil Ebes Inep itu meninjau lokasi terdampak banjir bandang. Didampingi sang istri Heri Pudji Utami dan anggota ormas Garda Pancasila, Ia juga membagikan ratusan paket sembako kepada warga terdampak banjir bandang.
Mantan Walikota Malang dua periode itu (2003–2008 dan 2008–2013) mengaku merasa terpanggil dan ingin berbagi rasa. Ebes Inep berharap bantuan yang diberikan bermanfaat untuk meringankan beban warga.
“Kami meninjau sebelas titik yang terdampak banjir bandang, sekaligus membagikan bantuan 350 paket sembako. Titik-titik yang kami kunjungi antara lain wilayah Kelurahan Penanggungan, Jatimulyo, Oro-Oro Dowo, Samaan, Kampung Putih, Jodipan, dan Polehan,” papar Ebes Inep, Rabu (10/11/2021).
Pria kelahiran 14 Agustus 1947 ini berpesan, agar dalam situasi kebencanaan ini masyarakat tetap menjaga persatuan dan kesatuan, serta memperkokoh dan memperat tali persaudaraan. Sehingga meskipun dalam situasi prihatin, semua tetap dalam ikatan kebersamaan.
“Semoga bencana banjir bandang tidak terulang kembali, dan warga terdampak banjir bandang diberi kesabaran dan ketabahan. Kami berharap warga masyarakat tetap waspada dan siaga di musim penghujan ini, terutama yang bermukim di DAS (daerah aliran sungai),” tutupnya.
Di kesempatan yang sama, Lurah Polehan M Ali Nuryadi menyampaikan apresiasi atas bantuan yang diberikan ormas Garda Pancasila kepada warga terdampak banjir bandang di wilayahnya.
“Semoga bantuan ini manfaat bagi warga kami yang terdampak bencana. Menurut data, warga terdampak banjir bandang di Kelurahan Polehan sekitar 200 kepala keluarga, atau kurang lebih 510 jiwa. Untuk pengungsian sementara ini warga ditamping oleh tetangga sekitar. Jadi tidak sampai keluar dari Kelurahan Polehan,” tadas Ali. (DK99/MAS)