KOTA MALANG – malangpagi.com
Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika menyambut perayaan ulant tahun ke-24 Forum Komunikasi Antarumat Beragama (FKAUB) Malang yang dilaksanakan di Gedung DPRD Kota Malang, Minggu (25/9/2022). “FKAUB lahir pada 20 September 1998, dan telah mencapai usia yang matang dalam perjalanannya,” tuturnya.
Menurutnya, FKAUB memiliki peran penting dalam menjaga suasana tetap damai dan kondusif. “Kota Malang adalah kota yang toleran, karena tidak dipungkiri ada peranan FKAUB. Pemerintah tidak akan mampu berjalan sendiri. Karena Indonesia memiliki banyak perbedaan, dan perbedaan adalah keniscayaan,” ucap Made.
“Kita punya semangat Bhinneka Tunggal Ika, Pancasila, NKRI Harga Mati, dan UUD 1945. Inilah yang menjadi pemersatu. Saya tegaskan, jangan sekali-kali mengusik keberagaman di Kota Malang. Itu sudah harga mati,” imbuh politisi asal Bali itu, sembari berpesan agar antarumat beragama harus terus terjalin komunikasi dan selalu menjunjung persatuan dan kesatuan.
Sementara itu, Presidium FKAUB Malang, RD.J.C Eko Atmono menyampaikan bahwa tema ulang tahun ‘Merajut Persaudaraan Sejati’ adalah bentuk membangun persaudaraan antarumat beragama. “Dalam membangun ini diperlukan upaya-upaya, yaitu menjalin silaturahmi dan berusaha lurus menepati misinya, serta perlahan-lahan membangun mentalitas, persepsi atau cara pandang, sikap, dan gaya hidup masing-masing. FKAUB itu luar biasa. membangun komunikasi supaya tetap hidup damai,” paparnya.
Perbedaan dimaksud adalah untuk saling melengkapi dan menjalin kerja sama dalam kegiatan sosial. Seperti kepedulian terhadap masyarakat yang kesulitan pangan, donor darah, dan mengadakan pembekalan. Sehingga melahirkan forum yang sama di kota lain, di antaranya Kediri, Banyuwangi, dan Situbondo. “Di Kota Malang banyak muncul forum serupa, dan harus didukung untuk membangun pelangi di atas Kota Malang,” terang Romo Eko
Pernyataan senada disampaikan Ketua Pelaksana, Andik Heru Darpito, yang mengatakan bahwa FKAUB Malang dibentuk berdasarkan deklarasi tokoh-tokoh agama Kota Malang pada 20 September 1998, bertujuan untuk membentuk kerja sama, menjalin persatuan dan kesatuan antarumat beragama, serta mempererat tali persaudaraan dan meningkatkan solidaritas. “Semoga acara ini menjadi momentum dalam menjalin hubungan dan kepercayaan terhadap Tuhan YME. Serta semakin eratnya hubungan lintas masyarakat,” harap Andik.
Acara ini dihadiri tak kurang dari 125 undangan, yang terdiri dari perwakilan enam agama dan kepercayaan kepada Tuhan YME, lembaga-lembaga lintas agama dan kepercayaan, serta founder FKAUB Malang. (Har/MAS)