
KAB. MALANG – malangpagi.com
Forum Solidaritas Pakis Bersatu melakukan takziah sekaligus memberikan bantuan berupa uang tunai kepada keluarga korban tragedi di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang pada 1 Oktober lalu.
Menurut anggota Dewan Penasihat Forum Solidaritas Pakis Bersatu, Salim Arifin, yang dilakukan pihaknya adalah murni kegiatan sosial secara spontanitas, dalam rangka menyikapi bencana kemanusiaan pasca pertandingan sepakbola antara Arema FC melawan Persebaya yang menewaskan 132 orang.
“Menyikapi tragedi Kanjuruhan, awalnya kami menggelar doa bersama di Asrikaton dan Mangliawan Wendit. Kemudian berlanjut melakukan penggalangan dana dan terkumpul Rp32.750.000,” ujar Salim kepada Malang Pagi, Minggu (16/10/2022).

Dana yang terkumpul kemudian diserahkan kepada keluarga dari lima korban jiwa dalam tragedi Kanjuruhan, dan satu korban laka lantas saat menuju ke Stadion Kanjuruhan pada hari itu. Tak hanya itu, bantuan juga diserahkan kepada dua korban luka, baik dalam tragedi Kanjuruhan maupun laka lantas saat menuju stadion.
“Karena korban akibat laka lantas di luar tanggungan pihak pemerintah maupun swasta, namun alhamdulillah hari ini kami juga berikan bantuan. Nominal masing-masing bantuan juga akan kami laporkan, karena dana yang disalurkan berasal dari orang banyak, sehingga harus disampaikan secara transparan,” papar Salim.
Dirinya menyebut bahwa tragedi Kanjuruhan memberi hikmah besar bagi bersatunya warga Pakis dan Malang Raya. Salim pun berharap Forum Solidaritas Pakis Bersatu mampu menjadi wadah bagi suporter yang ada di Kecamatan Pakis.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi 2 DPRD Kabupaten Malang, H Hadi Mustofa yang turut mengikuti kegiatan tersebut melayangkan apresiasi dan merasa bangga terhadap apa yang telah dilakukan Forum Solidaritas Pakis Bersatu.
“Saya sangat bangga dengan forum ini. Selanjutnya, kami akan pantau terus jika masih ada korban yang sedang menjalani perawatan. Jangan sampai ada cerita korban yang kena biaya perawatan. Kalau ada hal semacam itu harap dilaporkan kepada kami maupun Pemerintah Desa setempat,” tutur pria yang akrab disapa Gus Thop itu, sembari berharap insiden serupa tidak terulang kembali.
Dalam kesempatan itu pula, Forum Solidaritas Pakis Bersatu juga meminta izin kepada keluarga korban untuk membuat sebuah monumen guna mengenang para korban tragedi Kanjuruhan. Menurut Forum Solidaritas Pakis Bersatu, para korban tragedi tersebut adalah pahlawan pemersatu untuk terciptanya perdamaian antarsuporter sepakbola di tanah air. (DK99/MAS)