KOTA MALANG – malangpagi.com
Hari Natal tahun ini akan dirayakan berbeda oleh umat Kristiani seluruh dunia, karena masih dalam suasana pandemi.
Meskipun sejumlah gereja di Kota Malang mulai memberanikan diri untuk menggelar ibadah tatap muka. Namun Gereja HKBP (Huria Kristen Batak Protestan) di Jalan Bromo, Kelurahan Oro-oro Dowo, Kecamatan Klojen, Kota Malang memutuskan untuk menyiarkan peribadatannya secara daring, melalui kanal YouTube.
“Untuk mempersiapkan ibadah secara virtual, kami dibantu pemuda-pemudi kami. Mereka yang mengatur teknis penyiaran ibadah di kanal YouTube kami,” kata St. Drs. A. Naibahu, Sekretaris Gereja HKBP Malang, Selasa (22/12/2020).
Hal tersebut dilakukan guna memberi kesempatan bagi jemaat yang tidak bisa hadir secara fisik, terutama para lansia. Dirinya juga mengimbau keluarga yang memiliki anak di bawah umur untuk beribadah di rumah secara daring.
Tayangan ibadah tersebut nantinya akan disiarkan selama dua hari. Yakni, Misa Natal tanggal 24 dilakukan dalam dua sesi, pukul tujuh dan sembilan pagi. Sedangkan pada tanggal 25 dibagi tiga sesi, pukul tujuh dan sembilan pagi, dan pukul satu siang.
Sebelumnya, Gereja HKBP Malang juga telah menyiarkan tayangan ibadah mereka di kanal YouTube sejak awal pandemi.
St. Naibahu juga menjelaskan, gerejanya yang semula mampu menampung 450 orang, tetapi selama pandemi jumlahnya pun dikurangi.
“Untuk perayaan Natal nanti, tiap sesi ibadah akan dihadiri maksimal 125 jemaat. Dengan pembagian 100 orang di lantai satu, dan 25 orang di lantai dua.” jelasnya.
Pihak gereja berkomitmen untuk menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran Covid-19, sesuai anjuran Pemkot Malang.
“Protokol kesehatan juga kami siapkan secara ketat untuk jemaat yang hadir ke gereja. Saat jemaat akan memasuki gereja, kami mewajibkan mereka mencuci tangan, memakai masker, dan diukur suhu tubuhnya,” terangnya.
Selain secara virtual, ibadah sesi 2 nanti juga akan dilakukan dalam bahasa Batak. Ibadah dalam bahasa Batak bertujuan untuk mempererat komunikasi antarjemaat yang notabene orang Batak.
Salah seorang jemaat Gereja HKBP Malang, Errika Tria Hayani mengaku cukup kecewa, karena kondisi pandemi membuatnya kehilangan momen penting dan cita rasa kebahagiaan Natal. “Tapi aku selalu merasa kalau Tuhan nggak cuma di gereja, tetapi ada di hati,” ucapnya.
Tahun lalu, Errika bahkan sempat memenuhi satu minggu kegiatannya hanya untuk mempersiapkan aktivitas peribadatan di gereja. “Sekarang mah boro-boro mau pelayanan. Orang masuk aja jadi serem, ada Corona,” papar gadis bermata bulat itu.
Dirinya sangat berharap peribadatan di gereja bisa digelar lagi. Pasalnya, Ia merasa aneh dan tidak terbiasa berdoa di depan layar gawai. “Rasanya kayak lagi video call, tapi sama gereja. Sedih pokoknya,” pungkas mahasiswi Universitas Kanjuruhan itu.
Reporter : Amalia Widya
Editor : MA Setiawan