KOTA BATU – malangpagi.com
Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 di Kota Batu saat ini menunjukkan kondisi yang cukup landai, walaupun angka penurunan kasus paparan Covid-19 masih belum signifikan.
Hal tersebut disampaikan Walikota Batu, Dra. Hj Dewanti Rumpoko, M.Si saat mengikuti rapat virtual “Kajian Operasional Membangun Kepemimpinan Kolaboratif dalam Percepatan Penanganan Pandemi Covid-19”, di Gedung Graha Pancasila, Jalan Panglima Sudirman No. 507, Pesanggrahan, Kota Batu, Senin (2/8/2021).
“Situasi dan kondisi di Kota Batu masih melandai. Tapi grafik kasus terkonfirmasi belum menunjukkan penurunan yang berarti. Penambahan kadang banyak, kadang sedikit,” tutur Dewanti.
Kota Batu saat ini masih masuk dalam zona merah. Data terakhir per 1 Agustus 2021, angka aktif ada 388 kasus atau 16 persen, kesembuhan 1.895 atau 76,65 persen, dan kematian 189 atau 7,64 persen.
Sedangkan untuk ketersediaan tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit Kota Batu sebesar 97,10 persen, dan untuk kapasitas shelter terisi 51,19 persen, atau sebanyak 86 pasien dari kapasitas 156 bed.
Pemerintah juga telah berupaya mengoptimalkan penanganan Covid-19 dengan melakukan percepatan vaksinasi dan pemberian bantuan sosial untuk pemulihan ekonomi.
“Untuk tenaga kesehatan, vaksinasi sudah terealisasi 100 persen. Secara keseluruhan, penerimaan vaksin di Kota Batu sudah mencapai 72,66 persen,” ujar perembuan yang akrab disapa Budhe itu.
Sedangkan untuk penyaluran bantuan sosial, Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai, Bantuan Sosial Tunai untuk profesi dan masyarakat terdampak telah mencapai 100 persen.
Selain itu, Pemerintah Kota Batu juga terus menekan angka penyebaran Covid-19 dengan meningkatkan Tracing, Testing, dan Treatment (3T), serta mengoptimalkan fungsi Posko Satgas Covid-19 di tiap Desa dan Kelurahan.
Sementara itu, pakar Satgas Covid-19 Nasional, Lilik mengatakan, kolaborasi dan pengambilan keputusan yang terintegrasi penting dilakukan untuk penanganan Covid-19.
“Dalam kondisi krisis saat ini, penting untuk tetap menjaga wawasan kebangsaan dan pengambilan keputusan agar terintegrasi, guna mempercepat penanganan Covid-19,” jelas Lilik. (Dodik/MAS)