KOTA MALANG – malangpagi.com
Bupati Malang, Sanusi bersama wakilnya, Didik Gatot Subroto hadir dalam Forum Penyelarasan Perencanaan Pembangunan Daerah dalam mendukung pencapaian target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Malang Tahun 2021-2026
Acara yang digelar di Hotel ljen Suites Kota Malang pada Rabu (15/9/2021) ini turut dihadiri Kepala Bappeda Provinsi Jatim, Ketua DPRD Kabupaten Malang, Kepala Bank Indonesia Malang, Kepala Bank Jatim Cabang Kepanjen, Kepala OJK Malang, Assisten Pemerintahan, serta pejabat di lingkungan Pemkab Malang.
Sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, serta Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang RPJPD dan RPJMD, maka kebijakan penyelenggaraan Pemerintah Daerah selama lima tahun, yaitu tahun 2021 – 2026, yang akan disampaikan, dibahas, dan disepakati dalam rancangan RPJMD Tahun 2021-2026.
Hal ini merupakan perwujudan janji-janji politik Bupati dan Wakil Bupati selama kampanye, sesuai kebutuhan dan keinginan masyarakat Kabupaten Malang dengan berpedoman pada RPJMD.
Dalam forum ini, Sanusi menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi. Diinya menilai, kehadirannya mereka memiliki arti penting bagi pembangunan Kabupaten Malang.
“Terima kasih pada Gubernur Jawa Timur, melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Timur, yang memfasilitasi proses penyusunan RPJMD Kabupaten Malang Tahun 2021-2026,” ucap Sanusi.
“Serta para pimpinan dan segenap anggota DPRD Kabupaten Malang, yang telah bekerja keras melakukan pembahasan-pembahasan demi kesempurnaan RPJMD Kabupaten Malang Tahun 2021-2026,” imbuhnya.
Sesuai ketentuan Pasal 263 Ayat (3) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, disebutkan bahwa RPJMD merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program kepala daerah yang memuat tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan, pembangunan dan keuangan daerah.
Serta program perangkat daerah dan lintas perangkat daerah yang disertai dengan kerangka pendanaan bersifat indikatif, untuk jangka waktu lima tahun, yang disusun dengan berpedoman pada PJPD dan RPJMN.
Melalui forum ini, Pemkab Malang diharapkan dapat melakukan integrasi, sinkronisasi, dan sinergi penyusunan, serta penyelarasan dokumen Rancangan RPJMD dengan berpedoman pada Peraturan Daerah Nomor 3 Tentang RPJMD Kabupaten Malang Tahun 2021-2026 yang ditetapkan pada 26 Agustus 2021, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Penyelarasan dilakukan dalam lingkup target indikator makro serta program prioritas.
Dalam kegiatan tersebut, Sanusi juga memaparkan 15 langkah strategis yang dapat dilakukan untuk menyukseskan RPJMD Kabupaten Malang, di antaranya transformasi ekonomi industri berbasis pertanian.
“Di Kabupaten Malang sendiri, terdapat sekitar 145 ribu hektar lahan pertanian yang perlu terus dikembangkan. Sehingga ikon Kabupaten Malang sebagai salah satu kawasan Industri pertanian akan semakin kuat,” ungkapnya.
Selain itu, Sanusi mendesak agar pengelolaan sektor Pariwisata lebih dioptimalkan. Menurutnya, sektor wisata di kabupaten Malang, yang dominan dengan wisata pantai sepanjang 145 kilometer, akan semakin kuat jika dilakukan kolaborasi kuat antara beberapa pihak
“Bahkan saking besarnya potensi yang dimiliki Kabupaten Malang, Kementerian Pariwisata menjanjikan akan menggelontorkan anggaran sekitar Rp1 triliun untuk pengembangan kawasan wisata. Salah satunya di Kawasan Ekonomi Khusus Singhasari,” jelas Sanusi.
Salah satu langkah penting, menurut Sanusi, Pemkab Malang akan mendorong terciptanya ketahanan pangan. Salah satunya dengan program budidaya ikan lele berbasis keluarga.
Untuk itu pihaknya akan memberikan bantuan berupa 1.000 bibit ikan lele kepada pelajar-pelajar berprestasi di sejumlah sekolah di Kabupaten Malang.
“Salah satu cara tepat untuk mengatasi stunting adalah dengan mengonsumsi ikan lele. Kami akan bagikan bibit ikan lele ke siswa sekolah yang berprestasi untuk dibudidayakan. Selain diharapkan menguntungkan dari sisi ekonomi juga, kandungan gizi ikan lele yang cukup tinggi juga akan bermanfaat dalam penanganan stunting,” ungkapnya. (Giar/MAS)