KOTA MALANG – malangpagi.com
Pemkot Malang kembali mengadakan operasi pasar dalam rangka pengendalian inflasi daerah. Kali ini diselenggarakan di GOR Ken Arok, Kecamatan Kedungkandang, Rabu (14/9/2022).
Saat meninjau pelaksanaan operasi pasar, Walikota Malang Sutiaji menegaskan bahwa Pemkot selalu berupaya untuk mengendalikan inflasi. “Begitu BBM naik, maka seluruh komponennya ikut naik. Maka dari itu, pada hari ini kami bekerjasama dengan seluruh stakeholder, seperti Bulog, Perumda Tunas, RNI, dan ada subsidi dari Bank Indonesia, sehingga harga dapat tetap terjangkau,” tutur Sutiaji, yang datang didampingi Kepala Bagian Perekonomian, Infrastruktur, dan Sumber Daya Alam (PISDA) Kota Malang, Yayuk Hermiati.
Dengan adanya operasi pasar ini, Sutiaji berharap daya beli masyarakat tetap terkendali. “Mudah-mudahan [operasi pasar] ini mampu membantu saudara kita yang terdampak kenaikan BBM. Rencananya operasi pasar akan kami laksanakan satu minggu dua kali, keliling ke lima kecamatan hingga Desember 2022,” imbuhnya.
Lebih lanjut orang nomor satu di Kota Malang itu menyampaikan, operasi pasar merupakan bentuk mitigasi dengan pendekatan konvensional, yang sebetulnya sudah tidak begitu efektif.
Pihaknya mengaku telah menyampaikan kepada Pemerintah Pusat untuk melakukan kontrol harga. Dengan demikian diharapkan tidak ada pelaku usaha yang memainkan harga. Di samping itu, menurut Sutiaji, Bantuan Langsung Tunai (BLT) lebih baik digunakan untuk subsidi pasar. “Bulog dalam hal ini dikuatkan. Sembilan bahan pokok dikelola penuh oleh Bulog. Jadi harga beras dikendalikan negara, begitu juga harga ayam, telur, dan minyak,” tuturnya.
“Seperti minyak, harganya ditentukan, itu artinya pemerintah memang memberi subsidi pada perusahaan. Sehingga dijual di pasar harganya tetap terjangkau. Tapi saat mengambil di petani, di produsen tetap harga normal. Sehingga kesejahteraan produsen, dalam hal ini adalah petani, tetap tinggi,” lanjut pejabat asli Lamongan itu.
Dalam operasi pasar ini, terdapat beberapa komoditi yang dijual dengan harga di bawah pasar. Untuk beras medium seharga Rp43.000 per lima kilogram, beras premium Rp53.500 per lima kilogram dan Rp103.500 per 10 kilogram, beras premium Rania Rp17.500 per 1,5 kilogram dan Rp28.000 per 2,5 kilogram, serta beras Lahap Rp55.500 per lima kilogram. Ada juga minyak goreng curah seharga Rp13.000 per liter, dan minyak goreng kemasan Rp14.000 per liter.
Selain itu, tersedia juga gula pasir seharga Rp12.500 per kilogram dan tepung terigu Rp10.100 per kilogram. Sementara untuk daging sapi dijual seharga Rp108.000 per kilogram, daging ayam Rp30.000 per kilogram, telur ayam negeri Rp23.000 per kilogram, bawang merah Rp20.000 per kilogram, dan cabai Rp35.000 per kilogram. (YD/MAS)