KOTA MALANG – Malang pagi.com
Dalam upaya membangkitkan ekonomi kerakyatan pasca pandemi. Kampung Selorejo yang berada di Jalan Selorejo Kelurahan Lowokwaru Kecamatan Lowokwaru Kota Malang menggelar bazar dengan konsep tempo dulu. “Jadi, konsepnya kita selenggarakan bazar dengan makanan tempo dulu yang bertujuan untuk membangkitkan perekonomian. Ekonomi kerakyatan kita bangkitkan setelah pandemi melalui bazar ini,” ungkap Ketua RT 02 RW 15, Hari Noviyanto saat ditemui Malang Pagi di acara bazar. Selasa (9/8/2022).
Kegiatan yang diinisiasi oleh Harnov sapaan dari Ketua RT 02 ini mendapat respon baik dari warganya. Terbukti banyak yang ikut andil dalam perhelatan yang masih perdana ini. “Untuk pelaku UMKM yang ikut dalam bazar ini adalah warga dari RT 02, namun tidak menutup kemungkinan siapa saja yang berkenan monggo diisi. Bahkan tadi juga ada pedagang gulali dari orang luar. Tadi belum sempat masuk ke area bazar sudah diserbu anak-anak. Besok akan kami persilahkan untuk ikut dalam bazar dan stan kami persiapkan,” urai Harnov.
Bagi pengunjung animonya juga sangat tinggi, sehingga Harnov berniat untuk membuat perhelatan serupa dengan konsep yang lebih besar. “Tingginya antusias masyarakat terhadap acara ini, maka ke depan akan kami jadikan agenda tahunan,” jelasnya.
Saat disinggung, apakah akan ada perpanjangan waktu dirinya menyampaikan untuk gelaran bazar tidak ada penambahan waktu. Tetap sesuai dengan rencana awal yakni dibuka pada Senin (8/8/2022) dan akan berakhir pada Sabtu (13/8/2022). “Bazar tidak kami perpanjang karena momentum Agustus banyak kegiatan. Mulai tasyakuran malam Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke 77 tahun, gerak jalan sehat, lomba-lomba dan puncaknya adalah karnaval tingkat RW. Selain itu, untuk menghilangkan kejenuhan sengaja kita buat satu minggu,” beber Harnov.
Melalui bazar ini, pihaknya berharap ekonomi kerakyatan dapat terus tumbuh setelah Kampung Tangguh yang digalakkan vakum. “Saat pandemi kami juga menerapkan Kampung Tangguh dan bertahan selama dua tahun. Dalam Kampung Tangguh tersebut kami bahu-membahu melakukan swadaya masyarakat untuk membantu warga yang terdampak pandemi,” ujar Harnov.
“Setelah masa endemi ini, Kampung Tangguh kami vakumkan dan kami gerakkan roda perekonomian melalui UMKM. Salah satunya dalam bazar tempo dulu ini,” ujarnya.
Pendapat senada disampaikan Siswanto selaku Ketua RW 15 Kelurahan Lowokwaru yang menyampaikan konsep yang diusung dalam bazar adalah tempo dulu dan sebagai pemantik kebangkitan ekonomi kerakyatan di wilayahnya. “Antusias baik pembeli maupun pengunjung cukup tinggi. Insyaallah ke depan akan kami adakan se-Kelurahan Lowokwaru,” ujar Siswanto.
Dikatakannya bahwa rata-rata warga RW 15 ini perekonomiannya dari sektor perdagangan. “Jadi alhamdulilah dengan adanya Kampung Jadul ini dapat mengembangkan ekonomi kerakyatan dan dapat mengangkat perekonomian masyarakat sekitar,” jelasnya.
Sementara itu, Agus Winarni salah satu pelaku usaha yang turut menjadi bagian dalam bazar ini mengaku senang dan menyambut positif gelaran yang baru pertama kali diselenggarakan di Kampung Selorejo. “Kami senang ya, karena melalui bazar ini dapat menambah penghasilan apalagi pengunjung merasa puas. Meskipun tadi banyak yang kembali pulang karena sampai sini sudah maghrib dan jualan kami sudah habis,” terangnya.
Winarni sapaan wanita yang gemar memasak ini menjelaskan jika dirinya ikut berjualan setelah memperoleh informasi dari Grup WhatsApp RT dan untuk pendaftaran tidak dipungut biaya. Dirinya pun bergegas untuk mendaftar.
Tanpa disangka, berjualan selama dua hari. Kudapan yang ia jual berupa urap-urap, nasi jagung dan bubur ludes sebelum acara usai. “Hari pertama ramai ya, makanya ini di hari kedua saya tambah untuk jumlahnya. Alhamdulillah menjelang maghrib tadi sudah habis, padahal kami buka pukul 3 sore,” ucapnya penuh syukur.
“Semoga gelaran seperti ini dapat dilestarikan dan terus dikembangkan. Terimakasih kepada ibu-ibu atas dukungannya. Belum waktunya buka sudah berbondong-bondong datang ke lapak saya,” tandas Winarni. (Har/YD)