KOTA MALANG – malang pagi.com
Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-103 Rumah Sakit Lavalette, dan HUT ke-9 PT Nusantara Sebelas Medik, manajemen Rumah Sakit Lavalette mengajak masyarakat umum untuk mengikuti webinar series yang mengusung tema Cancer Center.
Puncak acara perayaan HUT rumah sakit yang terletak di Jalan WR Supratman No. 10 Kota Malang itu dipandu oleh para pakar di bidang kanker.
Dr. dr. Tatit Nurseta, Sp.OG.SubSp.Onk(K) dalam paparannya mengatakan, faktor risiko kanker serviks antara lain disebabkan oleh usia, menikah muda, mitra seksual multipel atau berganti-ganti pasangan, terpapar penyakit menular karena hubungan seksual, terlalu sering melahirkan, merokok, serta defisiensi vitamin A, C, dan E.
“Pernikahan dini menjadi salah satu penyumbang terjadinya kanker serviks atau mulut rahim, karena organ reproduksi wanita di usia kurang dari 18 tahun belum berkembang sempurna,” ujar dokter Tatit kepada peserta webinar melalui Zoom, Sabtu (11/12/2021).
Spesialis onkologi tersebut mengimbau agar masyarakat dapat mengenali gejala dan tanda terjadinya kanker serviks. “Kenali tanda-tandanya. Yakni adanya perdarahan vaginal yang abnormal, perdarahan kontak, keputihan yang abnormal, gangguan buang air kecil maupun buang air besar, nyeri di perut bawah atau menyebar dan limfedema,” beber dokter senior itu.
Namun dirinya juga menyatakan, meskipun kanker serviks memang banyak menyebabkan kematian pada perempuan, tetapi bukan berarti kondisi ini tidak dapat disembuhkan.
“Kanker serviks dapat sembuh apabila ada penanganan saat stadium awal dan pengobatan yang adekuat. Patut digarisbawahi, kanker serviks ini dapat dicegah dengan melakukan deteksi sedini mungkin dengan metode Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) atau Pap Smear, edukasi mengenai kanker serviks, dan melakukan vaksinasi Humanpapiloma Virus atau HPV Vaksin,” bebernya
Dokter Tatit menambahkan, bagi perempuan yang belum pernah berhubungan seksual, dapat langsung mendapatkan suntikan vaksinasi kanker serviks.
“Namun bagi perempuan yang sudah pernah melakukan hubungan seksual, harus melakukan sejumlah tahapan. Yaitu tes HPV high risk, Pap Smear atau IVA. Jika hasilnya negatif dapat langsung suntik. Tetapi jika positif, maka terlebih dahulu harus melakukan krioterapi, LEEP, dan LETZ sebelum suntik. Jadi jangan menunggu sakit baru berobat,” paparnya.
Setali tiga uang, dokter muda spesialis radiologi onkologi, dr. Alfred Julius Petrarizky, Sp.Rad.Onk menyampaikan agar masyarakat tidak menunggu sakit dahulu baru melakukan pengobatan.
“Kebanyakan pasien yang datang ke rumah sakit sudah dalam stadium lanjut, dengan keluhan bermacam-macam. Sehingga dokter harus melakukan penanganan sesuai penyakit yang diderita pasien. Salah satu dengan cara radiotherapy,” terang dokter Alfred.
Proses radiotherapy untuk membunuh sel kanker melalui berbagai alur dan dilakukan berulang-ulang melalui tahap evaluasi, treatment, quality assurance, immobilition, CT Scan, image import, hingga medical physics.
Acara ini juga menghadirkan Miss Indonesia 2007, Kamidia Radisti, yang berbagi pengalaman saat anggota keluarganya pernah diagnosa menderita kanker ovarium.
“Ayah saya meninggal karena kanker, juga nenek saya. Ibu dari ayah saya pernah didiagnosa kanker ovarium. Alhamdulillah, bisa sembuh karena memang terdeteksi sejak dini. Dari sinilah saya memiliki kepercayaan, bahwa kanker dapat pula dipicu oleh faktor genetik,” ucapnya.
Untuk pencegahan, dirinya pun mawas diri untuk tidak lengah dan memberanikan diri untuk melakukan Pap Smear. Apalagi Disti, demikian panggilan akrabnya, mengaku saat hamil selalu terjadi pendarahan.
“Meskipun saya merasa tidak nyaman dengan alat-alat tersebut, namun ternyata itu penting. Paling tidak, kita akan mengetahui apa yang terjadi dalam tubuh kita,” ungkapnya.
Perempuan yang selalu sumringah itu pun memberikan motivasi kepada penyintas kanker untuk tetap survive dan positif thinking. “Tetap semangat dan hindari kecemasan atau ketakutan. Melatih manajemen stres itu perlu, agar dapat mengontrol emosi. Tak kalah pentingnya istirahat tanpa pikiran ke mana-mana. Ini dapat meningkatkan imun,” tandas Disti. (Har/MAS)