KOTA MALANG – malangpagi.com
Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang membawa karya terbaik mahasiswa Arsitektur S-1, di pameran Decoration Interior Expo (Decorintex) 2019 di Grand City Surabaya. Ini merupakan tahun kedua Kampus Biru mengikuti ajang pameran tersebut.
Karya terbaik yang di pamerkan berupa maket, 3D animasi, sculpture, dan sketsa. Karya tersebut merupakan tugas mahasiswa angkatan 15 sampai angkatan 18.
Sebagai kampus yang memiliki Program Studi Arsitektur, keikutsertaan ITN Malang dalam Decorintex 2019 mendapat apresiasi sebagai universitas pendukung dari acara yang gelar oleh PT Debindo.
“Kami sangat senang diundang untuk kedua kalinya. Membuktikan Arsitektur ITN Malang sudah dikenal khalayak luas,” ujar Suryo Tri Harjanto, Kaprodi Arsitektur ITN Malang, Rabu (21/8/2019).
Ia melanjutkan, melihat peserta yang bisa mengikuti expo kali ini adalah perusahaan atau industri, UMKM, asosiasi profesi, serta kampus bergengsi.
Keterlibatan mahasiswa mengikuti event di luar kampus ditanggapi positif oleh Alvyan. Mahasiswa Arsitektur semester tujuh ini sangat senang bisa langsung terlibat. Menurutnya persiapan kali ini lebih bagus dibanding tahun sebelumnya.
“Karya yang kami tampilkan sudah sangat bagus. Menurut saya sama bagusnya dengan hasil karya kampus lain yang ikut kegiatan ini,” ujarnya. Pameran ini menargetkan 30 ribu pengunjung yang dibuka langsung oleh Kepala Dinas Koperasi Dan UKM Provinsi Jawa Timur, Mas Purnomo Hadi.
Ia juga menyampaikan apresiasi atas pameran dekorasi interior yang terbesar di Jawa Timur. Pasalnya event tersebut diikuti oleh UMKM dan perusahaan besar, sehingga sangat cocok bagi para asosiasi untuk menjual produk yang dipromosikan.
“Kegiatan expo Decorintex adalah sebagai bagian dari semangat juang kita di ulang tahun Indoneaia yang ke-74,” ujar pria yang akrab disapa Purnomo ini. Purnomo juga berharap kegiatan Decorintex 2019 bisa bersinergi dengan kegiatan Gubernur Jawa Timur terhadap pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM).
Decorintex 2019 merupakan ajang pameran yang lengkap, mencakup semua hal yang berkaitan dengan interior. Sehingga menurut Purnomo, pihak hotel dan pariwisata bisa berkolaborasi dengan para arsitek. Dengan begitu nantinya bisa menarik tamu lebih banyak.
“Nantinya pihak hotel dan pariwisata diharapkan bisa menyiapkan space untuk mempromosikan dan menjual produk dari UMKM maupun usaha besar. Seperti di bagian lobby atau bahkan bisa ditampilkan di televisi yang disiarkan di masing-masing kamar. Dengan begitu semua pihak bisa berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi daerah,” bebernya.
Ikut berkembangnya UMKM dan industri di Jawa Timur tentunya akan menyerap tenaga kerja, yang berdampak pada pengurangan kemiskinan. Wujud kepedulian yang bisa dilakukan lainnya menurut Purnomo adalah lewat peran arsitek.
“Para arsitek mungkin bisa ikut mendesain rumah layak huni untuk masyarakat miskin. Sementara para asosiasi bisa bersama-sama menggalakkan bedah rumah. Semua ini kita lakukan sebagai wujud kepedulian terhadap Propinsi Jawa Timur,” pungkas Purnomo.
Reporter : Red
Editor : Tikno