KOTA MALANG – malangpagi.com
Judul di atas menjadi tema yang diusung Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Malang dalam gelaran Publikasi Data Statistik Sektoral 2022 untuk menuju Malang Satu Data. Acara tersebut diselenggarakan di Ruang Pinus Savana Hotel and Convention Kota Malang, Rabu (9/3/2022).
“Kegiatan ini untuk menerjemahkan tema Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Malang ke-108, yang akan jatuh pada 1 April 2022 bertajuk Kolaborasi, Akselarasi, dan Bangkit Bersama. Tema ini dilatarbelakangi alasan, karena dari kolaborasi maka data dapat kita impun dan bangun,” tutur Kepala Diskominfo Kota Malang, Muhammad Nur Widianto.
“Tentu data dapat memberikan fungsi jika terakselerasi. Kolaborasi dan akselerasi ini dapat menjadi modal untuk bangkit bersama menuju Malang Satu Data,” terangnya.
Wiwid, sapaan karib Muhammad Nur Widianto, menyampaikan maksud dari perhelatan ini adalah untuk mempublikasikan data statistik sektoral, serta dapat berfungsi sebagai referensi bagi perangkat daerah untuk mewujudkan pembangunan secara terintegrasi dan terkoordinasi. “Selain itu, data statistik dapat digunakan oleh perguruan tinggi maupun masyarakat sebagai rujukan informasi,” jelasnya.
DIrinya menambahkan, data harus bersifat dinamis yang memiliki nyawa dan bertumbuh kembang. “Untuk itu kolaborasi, akselarasi, dan bangkit bersama kita jadikan sebagai instrumen untuk mengolah data fungsional. Sehingga dapat menjadi kendaraan menuju Malang Satu Data dan Kota Malang Bermartabat,” harapnya.
Dijelaskan Wiwid, Kota Malang meraih peringkat pertama terkait dengan pengimpunan dana. Meskipun begitu, dirinya mengimbau untuk tidak lengah karena masih banyak PR (pekerjaan rumah) yang menanti.
Selaras dengan yang disampaikan Kadiskominfo, Walikota Malang Sutiaji menyatakan bahwa tema Kolaborasi, Akselarasi, dan Bangkit Bersama menjadi pemicu data tetap update menuju Malang Satu Data.
“Malang Satu Data penting, dan harus dimulai dari merendahkan ego sektoral, tidak ada yang sempurna. Kebersamaan dan bergerak bersama lah yang menguatkan. Yang perlu saya tegaskan, diri kita tidak hebat. Maka dari itu kita harus bersama-sama,” tegasnya.
Sutiaji menyatakan, konsep Malang Satu Data telah memenuhi kriteria.
“Insyaallah, kita sudah masuk Malang Satu Data. Harus ada keterbukaan dari OPD (Organisasi Perangkat Daerah). Karena jika sudah menjadi data, maka otomatis menjadi milik masyarakat. Maka dari itu, buang ego sektoral,” pesannya.
Untuk menjadi data fungsional, orang nomor satu di Kota Malang itu mengajak untuk menguatkan literasi masyarakat, serta memperkuat sinergi dengan perguruan tinggi dan badan statistik.
“Benahi tata kelola dan optimalkan infrastruktur digital yang ada sebagai pendukung Malang Satu Data. Karena Malang Satu Data juga sebagai sarana penangkal hoaks,” tutup Sutiaji. (Har/MAS)