KOTA MALANG – malangpagi.com
Sejal dulu Malang dikenal memiliki beragam komunitasnya yang mengusung kepedulian masyarakat. Salah satunya komunitas Anak Rembulan yang dibentuk sejak 1987, sebagai ajang silaturahmi para pengarung kehidupan di jalanan dari Kota Malang dan sekitarnya.
Diungkapkan oleh Ketua Anak Rembulan, Ahmad Sugianto, komunitas yang dipimpinnya sempat lama vakum, dan baru kembali aktif pada 2017 lalu. Dirinya mengaku komunitas ini tidak memiliki visi misi khusus, hanya sekadar wadah untuk bersilaturahmi. Dan di setiap bulan Ramadan, Anak Rembulan selalu mengadakan kegiatan berbagi takjil gratis dan buka bersama.
“Pada Desember 2021 telah di bentuk kepengurusan. Visi misi kami spontan saja. Meniitik beratkan pada ibadah, yakni berdoa untuk orangtua, berselawat, dan bersedekah. Komunitas ini rutin mengadakan pertemuan setiap dua minggu sekali, yang dikemas dengan kegiatan doa bersama [Yasin dan Tahlil], dilanjutkan dengan berselawat dan Taubatan Nasuha yang dipimpin Mas Alex dari seksi kerohanian AR alumni santri Sido Giri,” beber Ahmad, yang lebih akrab disapa Atam, Minggu (17/4/2022).
Anak Rembulan memiliki motto ‘Kolektif, Setara, dan Serasa’. Kolektif dalam artian bahwa sebuah perkumpulan tidak akan berdiri tanpa adanya iuran. Atam menjelaskan, iuran di sini bukan untuk membesarkan perkumpulan, tapi semata untuk sedekah.
“Meskipun sehari-harinya penghasilan kami sedikit, tetapi sebagai wujud syukur kami rutinkan melakukan sedekah melalui iuran. Karena bersedekah akan menjadi tabungan kita di akhirat nanti,” jelasnya.
“Di Islam kan ada tiga hal yang tidak putus amalannya. Yaitu sedekah, anak yang saleh, dan ilmu bermanfaat. Di dalam keluarga besar Anak Rembulan juga ada iuran spontanitas, diperuntukkan bagi anggota yang sakit dan yang tertimpa kesusahan,” lanjut Atam.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan arti ‘setara’, yaitu tanpa perbedaan alias semua sama, duduk sama rata berdiri tanpa raja. Ssedangkan ‘serasa’ berbentuk saling support antaranggota. Ketika ada teman yang sedang mengalami kesulitan dapat saling berbagi. Apabila ada saudara yang sakit maka kami mengumpulkan dana secara kolektif. Dana tersendiri dengan tidak mengambil dana dari sedekah,” terangnya.
Atam menegaskan, transparasi atas anggaran dilakukan dengan ketat, termasuk laporan pertanggungjawabannya. Donatur yang menyumbang juga mendapatkan notifikasi. “Memperat silaturahmi dengan donatur juga kami lakukan. Salah satunya dengan kirim doa,” ungkapnya.
Bulan Ramadan tahun ini, tutur Atam, Anak Rembulan melakukan kegiatan pembagian nasi bungkus dan takjil gratis yang dibarengi buka bersama. Pada Jumat (15/4/2022) lalu, komunitas ini membagikan takjil kepada pengguna jalan di sekitar Alun-Alun Kota Malang. “Berikutnya, kami akan menggelar baksos berupa pembagian sembako gratis kepada anak yatim piatu dan duafa,” tandasnya. (DK99/MAS)