KOTA MALANG – malangpagi.com
Konser Emas Sylvia Saartje berdurasi maksimal 120 menit bakal digelar di Universitas Brawijaya Malang, pada Sabtu 15 september 2018 lusa.
Sementara, personel yang mengiringi konser tersebut adalah Dhea yang main drum, Ellen di bass, Vyta di bass juga, Yeyen dan Devi di rhythem gitar, Noby, Gea, Tika di melody gitar, Gea serta Putri yang bermain keyboard.
Konser dimulai pukul 20.00 tepat. Ada 8 komposisi dimana lagu dan liriknya ditulis Sylvia Saartje, 2 lagu berikutnya berjudul Blarawati (ciptaan Ian Antono tahun 1978-1979) dan Jakarta Blue Jeans ku (ciptaan Farid Hardja tahun 1984).
Sedangkan konser Ini akan lebih heboh lagi, karena masih ada 10 aremanita lainnya yang akan memperindah lagu melalui string ensamble.
Dalam hal Ini, konser ini sepenuhnya akan menampilkan musisi perempuan. Awalnya Cipta Media Ekspresi Untuk Perempuan Pencipta Seni dan Budaya meluncurkan program hibah.
Dan, total hibah Cipta Media Ekspresi adalah 3,5 miliar rupiah untuk mendanai kegiatan seni dan budaya yang dapat diselesaikan sebelum 28 Februari 2019.
Dana ini dapat digunakan perempuan pemohon hibah untuk membuat, mengkaji, melakukan perjalanan serta menampilkan karya. Perempuan penerima hibah bisa jadi pencipta (penulis, penampil, penyair, pelawak, perupa, penenun/perupa kain, perupa gerabah/keramik, perupa lansekap/taman, penari, pesuara, seniman makanan, dan sebagainya), pengkaji (dari arsip dokumen sejarah) mengenai seni budaya dan sejarah pemikiran/praktik yang dihasilkan oleh perempuan, periset, perancang pameran/pertunjukan, atau penulis tentang karya atau perempuan pelaku seni budaya.
Seluruh permohonan hibah dipelajari oleh delapan juri independen, yaitu Aleta Baun (aktivis lingkungan dan politisi), Andy Yentriyani (aktivis perempuan dan keberagaman), Cecil Mariani (perancang grafis dan pelaku koperasi), Heidi Arbuckle (penggagas hibah Cipta media dan peneliti sejarah senirupa), Intan Paramaditha (penulis fiksi dan pelaku kajian media), Lisabona Rahman (Ketua Juri, pelaku arsip dan pendataan sejarah film), Naomi Srikandi (aktor/sutradara teater dan pegiat jaringan antara seniman dengan aktivis), Nyak lna Raseuki (pesuara dan etnomusikolog).
Reporter : Tikno
Editor : Putut