Malang Pagi
  • BERITA
  • MALANG RAYA
  • EKONOMI BISNIS
  • OLAHRAGA
  • OTOMOTIF
  • OPINI
  • GAYA HIDUP
  • BERITA DUKA
No Result
View All Result
  • BERITA
  • MALANG RAYA
  • EKONOMI BISNIS
  • OLAHRAGA
  • OTOMOTIF
  • OPINI
  • GAYA HIDUP
  • BERITA DUKA
No Result
View All Result
Malang Pagi

Lagi, Vandalisme Terjadi di Koridor Kayutangan

Selama ada bangunan tidak jelas kepemilikan, perawatan, dan di tempat umum, serta tidak ada aktivitas ekonomi yang cukup berati, maka aksi vandalisme dapat terjadi lagi.

by Red
4 Desember 2021
in Kota Malang
Bagikan Berita

Aksi Vandalisme di Bangunan eks Toko Surabaya, bersebelahan dengan Toko Batik Megaria. (Foto: Hariani/MP)

KOTA MALANG – malangpagi.com

Masih belum tuntas penanganan vandalisme, kini aksi corat-coret kembali terjadi di area Koridor Kayutangan. Berdasarkan pantauan Malang Pagi, aksi tersebut dilakukan di sebelah Batik Megaria. Di mana di bangunan eks Toko Surabaya ini sebelumnya telah dilakukan pengecatan oleh Komunitas Satus Repes pada 31 Oktober 2021 lalu.

Hal ini tentu saja menuai kekecewaan pegiat Komunitas Satus Repes, Iwan Tri Widhianto. “Ini bisa jadi mereka melakukan perlawanan dengan membuat pesan-pesan tidak jelas yang mengotori wajah kota. Apalagi di kawasan bersejarah Kayutangan,” ucapnya kepada Malang Pagi, Jumat (3/12/2021).

Saat disinggung mengenai kegiatan pengecatan terhadap bangunan yang menjadi korban vandalisme, dirinya mengatakan bahwa hal tersebut merupakan bentuk kritik.

“Sebenarnya kegiatan kami kemarin adalah test case atau otokritik terhadap mereka yang selama ini getol menyuarakan perhatian, perlindungan, dan pengkajian Objek Diduga Cagar Budaya (ODCB). Namun sayang banyak sekolah atau perguruan tinggi yang kompeten di bidang ilmu sosiologi, kultural, sejarah, antropologi, dan lain-lain, dininabobokan oleh ulah vandalisme yang bukan pada tempatnya,” tukas pria yang getol mengampanyakan perlawanan terhadap aksi vandalisme itu.

Baca Juga :

Calon Kuat, Made Arya Siap Menuju Kursi Sekda Kabupaten Malang

Calon Kuat, Made Arya Siap Menuju Kursi Sekda Kabupaten Malang

1 Agustus 2025
Dorong Ekspor Tembakau, Pemkot Malang Gelar Bimtek IHT

Dorong Ekspor Tembakau, Pemkot Malang Gelar Bimtek IHT

31 Juli 2025
Masih Mangkal di Jalan Veteran, Satpol PP Kota Malang Tegur Keras Pedagang Starling

Masih Mangkal di Jalan Veteran, Satpol PP Kota Malang Tegur Keras Pedagang Starling

31 Juli 2025
Gandeng 100 Pengusaha, Bappeda Kota Malang Gelar Forum CSR 2025

Gandeng 100 Pengusaha, Bappeda Kota Malang Gelar Forum CSR 2025

31 Juli 2025
Warga Bareng Kartini Bentangkan Bendera Sepanjang 80 Meter Sambut HUT RI ke-80

Warga Bareng Kartini Bentangkan Bendera Sepanjang 80 Meter Sambut HUT RI ke-80

31 Juli 2025
Load More

Merespon vandalisme yang terus bermunculan, pria asal Blitar itu mengatakan bahwa aksi vandalisme bisa jadi adalah bentuk protes. “Karena ruang ekspresi belum ada, serta kurangnya perhatiannya Pemerintah Kota Malang dalam melokalisir ekspresi seniman mural, maka hal ini terjadi,” ungkapnya.

“Dan ini perlu adanya kurikulum dengan muatan kesejarahan lokal, mulai tingkat PAUD, SD, SMP, SMA, hingga Perguruan Tinggi. Agar mereka juga peduli dengan kesejarahan Kota Malang. Misalnya memasukkan sejarah Kayutangan dalam mata pelajaran dan menyasar kawasan-kawasan lainnya,” saran Iwan.

Upaya pengecatan yang dilakukan Komunitas Satus Repes pada 31 Oktober 2021 lalu. (Foto: Hariani/MP)

Selaras dengan pernyataan Iwan, akademisi yang pernah menjabat sebagai Tim Ahli Cagar Budaya (TACB), Budi Fathony menyampaikan bahwa aksi vandalisme terjadi karena belum diberikannya ruang ekspresi.

“Sehingga mereka tidak akan berhenti lakukan mural sebagai bentuk mencari perhatian, agar pemerintah membuatkan ruang kreativitas,” tutur pria yang akrab disapa Meneer itu.

Tak hanya itu, Budi juga menyarankan untuk melakukan pendampingan, edukasi, dan menciptakan ruang-ruang kreatif. “Agar mereka [pelaku vandalisme] mempunyai tempat sesuai inovasinya, maka perlu turun ke lokasi. Dan itu adalah tanggung jawab Dinas Sosial,” ucapnya.

Di tempat berbeda, Sekretaris TACB periode 2, Erlina Laksmiwati menyikapi aksi vandalisme dengan pandangan berbeda. Dirinya mengatakan, selama kawasan belum hidup, maka aksi vandalisme akan terus berulang.

“Selama ada bangunan tidak jelas kepemilikan, perawatan, dan di tempat umum, serta tidak ada aktivitas ekonomi yang cukup berati, maka aksi vandalisme dapat terjadi lagi,” jelas Erlina.

“Vandalisme itu sebuah perilaku yang bisa jadi didasari banyak alasan. Di mana pun. Tidak selalu di Kayutangan,” pungkasnya. (Har/MAS)


Bagikan Berita
ADVERTISEMENT

Related Posts

Dorong Ekspor Tembakau, Pemkot Malang Gelar Bimtek IHT

Dorong Ekspor Tembakau, Pemkot Malang Gelar Bimtek IHT

31 Juli 2025

...

Masih Mangkal di Jalan Veteran, Satpol PP Kota Malang Tegur Keras Pedagang Starling

Masih Mangkal di Jalan Veteran, Satpol PP Kota Malang Tegur Keras Pedagang Starling

31 Juli 2025

...

Gandeng 100 Pengusaha, Bappeda Kota Malang Gelar Forum CSR 2025

Gandeng 100 Pengusaha, Bappeda Kota Malang Gelar Forum CSR 2025

31 Juli 2025

...

Warga Bareng Kartini Bentangkan Bendera Sepanjang 80 Meter Sambut HUT RI ke-80

Warga Bareng Kartini Bentangkan Bendera Sepanjang 80 Meter Sambut HUT RI ke-80

31 Juli 2025

...

Diskopindag Kota Malang Siap Sidak Pasar, Tindak Lanjut Isu Beras Oplosan yang Resahkan Warga

Diskopindag Kota Malang Siap Sidak Pasar, Tindak Lanjut Isu Beras Oplosan yang Resahkan Warga

31 Juli 2025

...

Kurang Diminati, Wali Kota Malang Dorong Transformasi Perpustakaan Umum

Kurang Diminati, Wali Kota Malang Dorong Transformasi Perpustakaan Umum

30 Juli 2025

...

SPMK Terbit, Pembangunan Gedung Parkir Kayutangan Resmi Dimulai

SPMK Terbit, Pembangunan Gedung Parkir Kayutangan Resmi Dimulai

30 Juli 2025

...

Load More
Next Post
Kapolres Batu Terima Bantuan Mobil Dinas dari Pemkab Malang

Kapolres Batu Terima Bantuan Mobil Dinas dari Pemkab Malang

Kapolres Batu Pimpin Apel Pengamanan Pilkades di Ngantang

Kapolres Batu Pimpin Apel Pengamanan Pilkades di Ngantang

ADVERTISEMENT
  • Tentang Kami
  • Pedoman Siber
  • Redaksi

©2018 - 2024 Malang Pagi. Hak cipta dilindungi undang-undang.

No Result
View All Result
  • BERITA
  • MALANG RAYA
  • EKONOMI BISNIS
  • OLAHRAGA
  • OTOMOTIF
  • GAYA HIDUP

©2018 - 2024 Malang Pagi. Hak cipta dilindungi undang-undang.

× Chat Admin