KOTA MALANG – malangpagi.com
Hasil survei nasional literasi inklusi keuangan tahun 2022 yang digelar Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menempatkan Kota Malang sebagai wilayah kabupaten kota dengan tingkat literasi keuangan tertinggi se-Indonesia.
Hal tersebut diungkapkan Kepala OJK Malang, Sugiarto Kasmuri di sela rangkaian kegiatan Dekranasda Fest 2022 dan Festival Mbois 7, yang dihelat di Malang Creative Center (MCC), Kamis (9/12/2022).
“Alhamdulillah, Kota Malang yang tertinggi untuk tingkat literasi keuangan. Untuk inklusi keuangan juga di atas-rata nasional. Kami mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada masyarakat, dan tentunya andil besar Pemkot Malang yang sudah konsisten bersinergi selama ini,” ujar pria yang akrab disapa Pak Gi tersebut.
Tingkat literasi keuangan Kota Malang terukur pada level 69,43 persen, atau jauh lebih tinggi dibanding rata-rata nasional, yakni 49,68 persen. Angka ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin melek atas informasi dan perkembangan dunia keuangan saat ini.
Kolaborasi yang dilakukan Pemkot Malang bersama OJK dan berbagai stakeholders selama ini diakui Sugiarto berjalan konsisten dan semakin kuat. Di antaranya dengan sosialisasi keuangan secara rutin melalui berbagai kanal media, pemantauan penyelenggaraan jasa keuangan, gerakan menabung bagi siswa, pemanfaatan QRIS, program Ojo Percoyo Karo Rentenir (OJIR), hingga penyelenggaraan berbagai event yang meningkatkan pengetahuan warga dan sinergi banyak pihak.
Hasil menggembirakan juga terukur pada komponen inklusi keuangan yang mencapai angka 86,53 persen. Artinya akses masyarakat pada berbagai layanan keuangan formal yang berkualitas makin tinggi. Pada komponen ini rata-rata nasional adalah 85,10 persen.
Walikota Malang Sutiaji menyambut baik hasil survei tersebut. Menurutnya, tingkat literasi keuangan yang baik di suatu daerah dapat berdampak positif tidak hanya bagi masyarakat, tapi juga lembaga keuangan, investasi, dan pembangunan daerah.
“Pemkot Malang, dunia usaha, lembaga keuangan, dan masyarakat saling membutuhkan satu sama lain. Jadi kalau literasi keuangan baik, tentu warga cerdas, tidak mudah tertipu semisal pinjol [pinjaman online]. Investasi juga diharapkan tertarik, dan kota otomatis juga semakin maju,” ujar Sutiaji. (YD/MAS)