KOTA MALANG – malangpagi.com
Perguruan Tinggi telah memunculkan banyak pembaruan dalam dunia pendidikan yang mendekatkan masyarakat. Selain Program Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka, kini ada program pengabdian Doktor Mengabdi dan Program Profesor Penggerak, sebagai salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Pada Kamis (15/6/2023), Forum Komunikasi (Forkom) Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kota Malang bertandang ke Rektorat Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), untuk mensinergikan Gerakan Kampus Peduli Kampung.
Bersama dengan 20 perwakilan dari masing-masing Kampung Tematik Kota Malang, Forkom Pokdarwis Kota Malang beraudiensi dengan Rektorat UMM, guna menangkap program Profesor Penggerak yang ada di UMM.
Isa Wahyudi, selaku Ketua Pokdarwis Kota Malang, menginginkan adanya kolaborasi dalam gerakan bersama antara Gerakan Profesor Penggerak dengan Gerakan Kampus Peduli Kampung. “Penthahelix pariwisata Kota Malang dapat terwujud jika ilmuwan kampus turun gunung bangun kampung wisata tematik Kota Malang. Bisa dalam pemberdayaan masyarakat, penguatan kapasitas, sampai membangun destinasi wisata di kampung,” ujar pria yang akrab dipanggil Ki Demang itu.
Audiensi pengurus Pokdarwis Kota Malang diterima oleh Kabag Komunikasi Publik UMM, M Isnaini, didampingi Kaur Konten Kreatif Rahadi dan Kepala Lembaga kebudayaan UMM, Daroe Iswatiningsih. “Nanti kami sampaikan kepada Pak Rektor, dan akan kami sarankan untuk terlibat membangun kampung melalui Program Profesor Penggerak UMM, menggunakan dana Task Force untuk percepatan,” terang Isnaini.
Sedangkan Daroe menyampaikan bahwa banyak sekali ragam program pengabdian masyarakat dari kampus. “Biasanya berupa mahasiswa magang dan mahasiswa KKN (Kuliah kerja Nyata). Ada pula penelitian dosen berupa hibah. Di mana anggaran dosen mengabdi yang dapat dikreasikan,” jelasnya.
“Ini kami sudah membaca potensi masalah dan kebutuhan kampung tematik Kota Malang untuk wisata. Kami petakan ulang dan langsung kami eksekusi,” ungkap pria yang juga anggota Tim Ahli Cagar Budaya Kota Malang itu.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Ketua Forum Pokdarwis Kota Malang, Trinil Triwahyuni, mengemukakan bahwa kampung wisata tematik di Kota Malang itu sebenarnya telah lama menjadi lab site, tempat magang, mengerjakan tugas kuliah, skripsi, tesis, penelitian, serta pengabdian mahasiwa dan dosen.
Oleh karena itu, kampung wisata tematik dirasa butuh MoU (Perjanjian Kerjasama) agar dapat maju bersama. “Kami datang memang membawa persoalan. Tapi mari bersama membangun kampung untuk Kota Malang yang kita cintai,” ajak Trinil. (Har/MAS)