KOTA MALANG – malangpagi.com
Dewan Kesenian Malang diramaikan oleh pagelaran Wayang Topeng bertema Mbalike Pusoko Gedong Smoro Denok, yang diselenggarakan oleh Sanggar Padma Puspita. Acara ini bertujuan memperkenalkan nilai-nilai budaya kepada anak-anak secara luas melalui seni tari topeng, Sabtu (01/06/2024)
Keistimewaan pagelaran ini adalah sebagian besar pemainnya adalah anak-anak berusia 4 hingga 11 tahun, menunjukkan dedikasi Sanggar Padma Puspita dalam melestarikan seni tari topeng kepada generasi muda.
Hery Budianto, pengajar tari di Sanggar Padma Puspita, awalnya khawatir tentang keberlangsungan seni topeng, terutama dalam hal regenerasi. Namun, berkat kerjasama yang baik antara para penggiat seni wayang topeng dan lembaga pendidikan, pengenalan seni tari tradisional kepada anak-anak menjadi lebih efektif.
“Melihat antusiasme masyarakat dan banyaknya penonton yang hadir, termasuk beberapa turis asing, saya sangat terharu dan yakin bahwa program PPST (Pengembangan Pendidikan Seni Tradisi) yang menjadi bagian dari ekstrakurikuler sekolah cukup berhasil menarik minat siswa,” ungkap Hery.
Hery juga menyoroti kekhasan seni wayang topeng Malang yang membedakannya dari seni topeng di daerah lain, terutama dalam hal jalan cerita. Dalam pertunjukan wayang topeng, penari melakukan gerakan secara pantomim yang diiringi oleh suara dalang, dengan cerita yang selalu positif dan bebas dari kekerasan. Tidak ada adegan yang menampilkan tokoh mati atau kekerasan terhadap wanita.
“Topeng Malang adalah cerminan karakter. Bukan sekadar tokoh yang tersembunyi di balik topeng, tetapi sebuah aktualisasi karakter melalui topeng yang diperankan. Inilah seni sebenarnya, bagaimana penari harus benar-benar menghayati karakter topeng tersebut,” jelas Hery.
Selain memberikan pendidikan seni, latihan tari juga mengajarkan anak-anak nilai-nilai disiplin, sopan santun, kerja sama, dan gotong royong. Hery berharap semakin banyak orang yang melestarikan seni wayang topeng tanpa memikirkan keuntungan materi.
“Kami rutin mengadakan pagelaran, ada atau tidaknya penonton, undangan atau tidak. Semua ini demi menjaga dan melestarikan seni budaya kita,” tambahnya.
Acara ini turut dihadiri oleh tokoh seni budaya Malang dan Pj Walikota Malang, yang memberikan dukungan penuh terhadap upaya pelestarian budaya yang dilakukan oleh Sanggar Padma Puspita. (Dsy/YD)