Malang Pagi
  • BERITA
  • MALANG RAYA
  • EKONOMI BISNIS
  • OLAHRAGA
  • OTOMOTIF
  • OPINI
  • GAYA HIDUP
  • BERITA DUKA
No Result
View All Result
  • BERITA
  • MALANG RAYA
  • EKONOMI BISNIS
  • OLAHRAGA
  • OTOMOTIF
  • OPINI
  • GAYA HIDUP
  • BERITA DUKA
No Result
View All Result
Malang Pagi

Menepis Stereotip Negatif Masyarakat Madura Lewat Pariwisata

Masyarakat Madura sejatinya memiliki rasa persaudaraan kuat terhadap orang lain, meskipun mereka yang tidak memiliki ikatan darah.

by Red
23 Mei 2022
in Jawa Timur
Bagikan Berita

Menepis stereotip negatif masyarakat Madura lewat pariwisata.

SAMPANG – malangpagi.com

Tak jarang terdengar, berbagai cerita tentang orang Madura sebagai karakter yang keras, kasar, pemarah, dan banyak hal negatif lainnya. Stereotip ini salah satunya disinyalir dari seringnya dari pemberitaan terkait kekerasan dan kriminalitas yang muncul di sejumlah media. Diperkuat dengan dikenalnya tradisi yang masih berkembang di masyarakat Madura, yaitu Carok.

Namun, tak kenal maka tak sayang. Stereotip negatif itu berusaha ditepis oleh seorang pemandu pariwisata asal Bandung, Deasy Yumnasari, yang kini menetap di Sampang. Dirinya pun menceritakan karakter masyarakat Madura yang positif dari kacamata para pendatang yang memutuskan tinggal di Pulau Madura, khususnya di Kabupaten Sampang.

Deasy menceritakan, masyarakat Madura sejatinya memiliki rasa persaudaraan kuat terhadap orang lain, meskipun mereka yang tidak memiliki ikatan darah. “Fakta itu muncul saat saya bersama suami memutuskan untuk tinggal dan menetap di Kabupaten Sampang,” ungkapnya.

Dirinya mengisahkan, saat awal kepindahan ke Pulau Garam itu, sempat hinggap perasaan khawatir. “Apakah kami akan diterima di lingkungan tetangga? Apalagi dengan budaya dan bahasa kami yang berbeda. Tetapi lambat laun, rasa khawatir itu tergantikan dengan rasa kagum yang luar biasa,” tutur Deasy.

Baca Juga :

Pelaksanaan Pilkades Sampang, Resmi Digelar Serentak 2025

Pelaksanaan Pilkades Sampang, Resmi Digelar Serentak 2025

5 Juli 2021
Ketua GMPK Malang Raya Kutuk Penggerudukan Rumah Ibunda Menko Polhukam

Ketua GMPK Malang Raya Kutuk Penggerudukan Rumah Ibunda Menko Polhukam

3 Desember 2020
Sah! APBD Sampang 2021 Sebesar Rp1,8 Triliun

Bupati Sampang dan Tim Mabes Polri Tinjau Lokasi Pembangunan Batalyon D Brimob Polda Jatim

27 November 2020
Kunjungi INAPRO Expo 2020, Para Senator Borong Batik

Kunjungi INAPRO Expo 2020, Para Senator Borong Batik

22 November 2020
Trunojoyo Mania Ingin Pembangunan Stadion Sampang Dipercepat

Trunojoyo Mania Ingin Pembangunan Stadion Sampang Dipercepat

1 November 2020
Load More

“Satu setengah tahun kami tinggal di Sampang, tidak pernah kami merasakan kekurangan makanan. Hampir tiap hari tetangga kanan dan kiri datang membawa hasil tangkapan laut. Ketika panen kami pun, kami ikut mendapatkan beras, jagung, dan ubi kayu. Hal ini juga yang mematahkan pemikiran kami, bahwa Madura subur dengan caranya sendiri,” jelasnya.

Menepis stereotip negatif masyarakat Madura lewat pariwisata.

Masih kata Deasy, dalam satu tahun terakhir dirinya berhasil mendatangkan tamu dari manca negara. Dengan bangganya, Ia pun memperkenalkan Madura sebagai tempat yang kaya dengan budaya, serta keramahan yang tidak kalah dengan daerah lainnya.

“Tamu kami [turis asing] menikmati berinteraksi dengan warga setempat. Minum kopi bersama di balai-balai depan rumah, belajar memakai sarung, bahkan bercanda sampai terbahak-bahak, walaupun dengan keterbatasan bahasa,” terang Deasy.

Lanjutnya, para turis pun akhirnya mengetahui bahwa tradisi Carok adalah langkah terakhir yang dilakukan jika harga diri terluka. Terlebih apabila menyangkut dengan ‘pagar ayu’.

Bahkan jika dipikir lebih lanjut, menurut Deasy, sebetulnya masyarakat desa di Madura tidak jauh beda dengan sosok Kabayan dalam cerita rakyat Sunda, maupun Si Doel Anak Betawi dengan kepolosan dan kejujurannya.
Yang sedikit membedakan hanyalah intonasi dan volume suara yang memang cenderung keras.

“Sejak lama saya berupaya mengenalkan masyarakat Madura dari sisi yang baik. Kembali ke era 80an, ada film boneka Si Unyil memunculkan sosok Bu Baria, penjual rujak asal Madura dengan kata-kata khasnya ‘Bo’abo’. Disusul hadirnya sosok pelawak Kadir dengan logat Madura medok yang berpasangan dengan Doyok. Dua sosok yang digambarkan asal Madura tersebut sangat melekat di kehidupan anak-anak pada masa itu,” papar Deasy.

Tidak hanya di situ, sebagian masyarakat mungkin belum menyadari bahwa banyak tokoh terkenal di Indonesia yang berasal dari Pulau Madura. Salah satunya adalah pahlawan nasional Halim Perdanakusuma. Putra asli Sampang tersebut namanya kini digunakan sebagai nama bandara internasional di Jakarta.

Namun di sisi lain Deasy mengakui, bahwa upayanya dalam menceritakan sisi positif masyarakat Madura tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Lantaran masih banyak masyarakat yang melihat sisi negatif hanya dari sepenggal cerita masa lalu tentang Madura.

Sambil berseloroh, Deasy merasa tidak adil jika seseorang menyukai sate Madura, namun Ia mendiskriminasi sosok orang Madura. “Saran saya, datanglah ke Madura, khususnya Sampang, dan tinggal lebih lama. Mari mencoba untuk mengenal masyarakat Madura yang ramah dengan rasa kekeluargaannya,” tutupnya. (Wid/MAS)


Bagikan Berita
Tags: CarokMadura
ADVERTISEMENT

Related Posts

Turnamen Tenis Open di Malang Jadi Ajang Pemanasan Jelang Porprov Jatim 2025

Turnamen Tenis Open di Malang Jadi Ajang Pemanasan Jelang Porprov Jatim 2025

8 Juni 2025

...

Promosi Porprov 2025 Dinilai Kurang, Kadispora Provinsi Desak Pemda se-Jatim Ikut Aktif Promosi

Promosi Porprov 2025 Dinilai Kurang, Kadispora Provinsi Desak Pemda se-Jatim Ikut Aktif Promosi

8 Juni 2025

...

Tiga Koridor Baru Bus Trans Jatim Siap Mengaspal di Malang Raya

Tiga Koridor Baru Bus Trans Jatim Siap Mengaspal di Malang Raya

20 Mei 2025

...

Kota Malang Raih Penghargaan Kota dengan Pembangunan Daerah Terbaik se-Jawa Timur

Kota Malang Raih Penghargaan Kota dengan Pembangunan Daerah Terbaik se-Jawa Timur

29 April 2025

...

Film Pendek “#DELETED” Garapan Mahasiswa Universitas Ciputra, Sajikan Problematika Toxic Relationship

Film Pendek “#DELETED” Garapan Mahasiswa Universitas Ciputra, Sajikan Problematika Toxic Relationship

14 April 2025

...

Grebek Dua Tempat Produksi, Polda Jatim Berhasil Ungkap MinyaKita Palsu

Grebek Dua Tempat Produksi, Polda Jatim Berhasil Ungkap MinyaKita Palsu

13 Maret 2025

...

Tujuh Pendaki Ilegal Gunung Semeru Disanksi Blacklist 5 Tahun Hingga Tanam Pohon

Tujuh Pendaki Ilegal Gunung Semeru Disanksi Blacklist 5 Tahun Hingga Tanam Pohon

27 Februari 2025

...

Load More
Next Post
Cegah Penyelundupan Motor Bodong, Satpolair Sampang Razia Kapal Penumpang ke Pulau Mandangin

Cegah Penyelundupan Motor Bodong, Satpolair Sampang Razia Kapal Penumpang ke Pulau Mandangin

Dinsos PPPA Sampang dan Baznas Serahkan Bantuan kepada Balita Penderita Kanker Ginjal

Dinsos PPPA Sampang dan Baznas Serahkan Bantuan kepada Balita Penderita Kanker Ginjal

ADVERTISEMENT
  • Tentang Kami
  • Pedoman Siber
  • Redaksi

©2018 - 2024 Malang Pagi. Hak cipta dilindungi undang-undang.

No Result
View All Result
  • BERITA
  • MALANG RAYA
  • EKONOMI BISNIS
  • OLAHRAGA
  • OTOMOTIF
  • GAYA HIDUP

©2018 - 2024 Malang Pagi. Hak cipta dilindungi undang-undang.

× Chat Admin