KOTA MALANG – malangpagi.com
Menurut Ketua Yayasan Pemkab Malang, Bambang Suryanto, momentum Hari Kebangkitan Nasional memiliki makna sangat dalam bagi bangsa Indonesia. Kebangkitan nasional merupakan titik awal bangkitnya semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme. “Pada saat ini, Kebangkitan Nasional diperingati untuk memacu semangat bangkit dalam semua tujuan kemakmuran bersama,” ungkapnya, Jumat (20/5/2022).
Dengan Kebangkitan Nasional, lanjutnya, bangsa Indonesia akan terlepas dari keterpurukan ekonomi akibat pandemi Covid-19 yang telah merusak sendi-sendi perekonomian. “Momentum peringatan Hari Kebangkitan Nasional juga menjadi titik munculnya kesadaran masyarakat Indonesia, untuk memperjuangkan kemerdekaan republik ini, yang sebelumnya tidak pernah muncul selama penjajahan Belanda dan Jepang,” tutur Bambang.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pakar pengurus pusat Himpunan Pengusaha Nahdliyin itu menerangkan, peristiwa bersejarah tersebut juga merupakan tonggak awal mula persatuan seluruh pemuda Indonesia. “Indonesia merupakan satu kesatuan, yang tidak mengacuhkan adanya perbedaan suku, agama, ras, dan budaya. Kebangkitan Nasional memberi isyarat, bahwa para pemuda Indonesia mampu memerdekakan bangsa ini,” terangnya.
Pria yang akrab disapa Bambang Sur itu pun memberikan motivasi kepada para generasi muda, untuk tidak lagi perlu berjuang sampai pada titik darah penghabisan. Karena bangsa Indonesia telah merdeka, maka kebebasan berpikir dan berbuat telah dilindungi oleh undang-undang.
“Harapan kami, di situasi saat ini generasi muda segera berpikir inovatif dan produktif. Agar menghasilkan karya untuk kemakmuran bangsa dan negara,” sebut Bambang.
Dirinya pun menjabarkan, bidang-bidang karya untuk mengabdikan diri terbuka sangat lebar. Apalagi di zaman kemajuan teknologi komunikasi yang berkembang pesat saat ini, sangat memudahkan generasi muda dalam berkarya. “Dalam mewujudkan cita-cita kemakmuran bersama, seluruh elemen masyarakat perlu bersatu untuk menjadi kuat,” tutupnya.
Hari Kebangkitan Nasional diperingati setiap 20 Mei, untuk mengenang awal pergerakan pemuda Indonesia. Tanggal tersebut dipilih merujuk pada berdirinya organisasi pelopor pergerakan nasional, Budi Oetomo, pada 20 Mei 1908.
Masa Kebangkitan Nasional sendiri ditandai dengan terjadinya dua peristiwa penting. Selain berdirinya organisasi Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908, juga terdapat ikrar pemuda pada 28 Oktober 1928, yang setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda. (DK99/MAS)