KOTA BATU – malangpagi.com
Pendidikan Hak Asasi Manusia (HAM) tidak hanya terbatas pada pembelajaran di sekolah saja, keberadaan Museum HAM Omah Munir juga bisa menjadi salah satu media pembelajaran untuk memperkenalkan nilai-nilai HAM di Indonesia.
Sebagai upaya untuk merealisasikan sarana edukasi HAM melalui Museum HAM Omah Munir, Pemerintah Kota Batu bersama pengurus yayasan Museum HAM Omah Munir, menyepakati perjanjian kerjasama untuk pengelolaan Museum HAM Omah Munir pada Senin (28/11) di ruang rapat Balaikota Among Tani.
Perjanjian ini merupakan tindak lanjut pemanfaatan bangunan Museum HAM Omah Munir yang telah dibangun pada akhir tahun 2019. Bangunan tiga lantai yang berdiri diatas tanah 2.200 meter persegi itu akan memuat berbagai tatanan dan promosi nilai-nilai HAM.
Pengurus yayasan Museum HAM Omah Munir sekaligus istri mendiang Munir, Suciwati, merasa senang karena kerjasama ini bisa terwujud. Ia berharap keberadaan Museum HAM Omah Munir bisa menjadi ruang pembelajaran bersama.
“Akhirnya kesepakatan ini bisa terwujud, semoga museum ini nantinya bisa menjadi ruang pembelajaran bagi semua masyarakat terkait nilai-nilai HAM. Tidak hanya untuk Kota Batu, tetapi juga masyarakat Indonesia,” kata Suciwati.
Sementara itu, Wali Kota Batu, Hj. Dewanti Rumpoko, mengatakan, kerjasama ini bisa menjadi awal yang baik untuk mengenalkan pendidikan HAM di Kota Batu.
“Mari kita mengelola museum ini dengan baik, semua sekolah di Kota Batu mulai dari SD, SMP dan SMP harus dikenalkan dengan nilai HAM,” kata Wali Kota. (YD)