
KOTA MALANG – malangpagi.com
Pemerintah Kota Malang terus merealisasikan pemulihan ekonomi, yang menjadi prioritas sepanjang 2022. Salah satu indikatornya adalah semakin tingginya peran pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), sebagai penyedia dalam proses pengadaan barang dan jasa pemerintah.
Berdasarkan hasil rekapitulasi transaksi pada Januari hingga November 2022, nilai transaksi lewat aplikasi toko daring Jatim Bejo yang dimanfaatkan Pemkot Malang tercatat mencapai Rp91,66 miliar. Nilai tersebut menjadi yang tertinggi dibanding kabupaten kota lain di Jawa Timur yang menjadi pengguna aplikasi Jatim Bejo.
Menurut Kepala Bagian Layanan Pengadaan (BLP) Barang dan Jasa Pemkot Malang, Eko Setyo Mahanani, bahwa sesuai arahan Walikota Malang, pihaknya terus terus mendorong langkah penguatan peran UMKM dalam pembangunan.
“Kami memfasilitasi dan menyiapkan ekosistem agar UMKM Kota Malang makin terlibat dalam penyediaan barang dan jasa pemerintah. Ini bukti keberpihakan terhadap UMKM di masa pemulihan ekonomi pascapandemi,” ujar Eko.
Berbagai produk UMKM Kota Malang, seperti makanan dan minumam, furniture, hingga pengembangan software telah dimanfaatkan oleh Pemkot Malang.
Di samping itu, Pemkot Malang pun juga telah menyediakan katalog lokal dengan 20 etalase jenis produk, yang dapat dimanfaatkan oleh UMKM untuk memasarkan produknya.
Pemanfaatan aplikasi toko daring diharapkan dapat meningkatkan transparansi dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah. “Saat ini sekitar 1.700 produk UMKM Kota Malang sudah berhasil terdaftar di katalog lokal, dan dapat dipilih oleh instansi untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasanya,” tutur Eko.
Demi membantu para pelaku UMKM lainnya yang ingin berperan, BLP pun telah menyediakan helpdesk, yang siap mendampingi para calon penyedia barang dan jasa lokal dalam mengikuti proses sesuai ketentuan. (YD/MAS)