
KOTA MALANG – malangpagi.com
Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga) menggagas kegiatan Nonton Bareng (Nobar) film “Panggil Aku Ayah” yang digelar di Mopic Soekarno Hatta, Kota Malang, Jumat (28/8/2025). Film tersebut mengangkat kisah tentang pentingnya figur seorang ayah dalam membentuk karakter anak dan memperkuat ketahanan keluarga.
Kegiatan nobar ini dihadiri berbagai elemen masyarakat, mulai dari kader Keluarga Berencana (KB), organisasi kepemudaan, hingga perwakilan dunia usaha. Tujuannya, meningkatkan kesadaran publik akan peran ayah yang tidak hanya sebatas pencari nafkah, melainkan juga pendidik, pendamping, dan teladan bagi anak-anaknya.
Tenaga Ahli, Aulia Rayimas Tinkar, menegaskan bahwa fenomena fatherless atau hilangnya figur ayah dalam keluarga kini semakin marak di Indonesia.
“Banyak keluarga yang kehilangan sosok ayah, bukan karena tidak ada secara fisik, tetapi karena secara komunikasi dan psikologis ayah absen dari keluarga. Padahal ketahanan bangsa itu berawal dari ketahanan keluarga,” ujarnya.
Program Nobar Panggil Aku Ayah merupakan bagian dari Gerakan Ayah Teladan Indonesia yang dicanangkan Menteri Kependudukan dan Pembangunan. Gerakan ini mendorong para ayah agar hadir secara utuh, tidak hanya dalam aspek material, tetapi juga emosional, psikologis, dan pendidikan bagi anak.
“Seorang ayah bukan sekadar pelindung fisik atau pemberi nafkah. Ia juga harus hadir untuk mendidik anak menjadi pribadi yang kuat, mandiri, dan siap menghadapi dunia,” tegas Aulia.
Hal senada juga disampaikan Ketua Ikatan Penyuluh KB (IPeKB) Kota Malang, Danial Mukti. Menurutnya, keluarga harus menjadi benteng pertama dalam mencetak generasi kuat.
“Ada perbedaan nyata antara anak yang dibesarkan hanya oleh ibu atau hanya oleh ayah dengan anak yang diasuh bersama-sama. Karena itu, keluarga harus kuat dan saling bahu-membahu menjaga ketahanan keluarga,” tegasnya.
Ketua HIPMI Kota Malang, Hendi Suryo Leksono, yang turut hadir, memberi pesan khusus kepada generasi muda.
“Mayoritas anggota HIPMI berusia 21 hingga 40 tahun, usia di mana mereka baru membangun keluarga. Film seperti ini penting untuk mengingatkan bahwa di samping berbisnis, memperhatikan keluarga adalah hal utama,” katanya.
Dengan kehadiran 180 penonton di Kota Malang, acara ini diharapkan mampu memberikan inspirasi dan kesadaran kolektif, bahwa membangun keluarga kuat berarti membangun bangsa yang tangguh. (Dik/YD)