KOTA BATU – malangpagi.com
Untuk pencegahan, penanganan kasus dan perbaikan tata laksana kasus, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Batu, menggelar Diseminasi Audit Kasus Stunting 2022 dan rakor Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), Jumat (2/12), di Royal Orchids Garden Hotel.
Kepala Dinas DP3AP2KB Kota Batu, Aditya Prasaja, membuka acara dengan menyampaikan bahwa rakor TPPS dan audit kasus stunting merupakan salah satu upaya Pemerintah Kota Batu dalam hal pencegahan, penanganan kasus dan perbaikan tata laksana kasus, yang dilanjutkan dengan memberikan rekomendasi penanganan kasus yang tujuannya untuk mengidentifikasi resiko dan penyebab resiko terjadinya stunting pada anak balita.
Aditya menjelaskan bahwa penurunan angka stunting di Kota Batu pada 2018-2020 menurun drastis dari 28,33% hingga ke 14,83%. Namun pada tahun 2020-2022 angka tersebut stagnan berkisar di 14%. Untuk itu diperlukan audit dan rapat koordinasi untuk membahas hal tersebut dan mengoptimalkan angka penurunan stunting hingga dapat mencapai target 8,9%.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso, menjelaskan bahwa diperlukan sinergi dan kolaborasi antar OPD dan stakeholder agar penurunan angka stunting dapat dilakukan secara optimal.
Punjul memberikan lima rekomendasi untuk langkah kedepannya, yaitu peningkatan, pelaksanaan sosialisasi dan koordinasi TPPS, peningkatan komitmen dan koordinasi antar OPD antar konvergensi percepatan penurunan stunting, sinkronisasi data sasaran penanganan penurunan stunting, peningkatan sinkronisasi dan integrasi program antar OPD serta pembuatan Perwali tentang peran desa dalam percepatan penurunan stunting.
“Penurunan angka stunting bisa terlaksana jika seluruh OPD dan stakeholder bekerjasama secara sinergi untuk mencapai target 8,5%. Hari ini kita melaksanakan evaluasi dengan data yang real dan menyamakan visi untuk mendapatkan solusi agar dapat menurunkan angka stunting. Kolaborasi yang luar biasa,” ujar Punjul. (YD)