
KOTA MALANG – malangpagi.com
Saat terjadi kericuhan di Stadion Kanjuruhan, usai laga sepakbola antara Arema FC melawan Persebaya pada 1 Oktober lalu, publik sempat dihebohkan adanya rekamannya viral seorang perempuan yang mengaku sebagai penjual dawet di Gate 3 Stadion Kanjuruhan Kabupapaten Malang.
Dalam rekaman tersebut, perempuan itu menyebut bahwa Aremania berlaku anarkistis dengan mengeroyok polisi. Selain itu Ia juga berkata, gas air mata yang dilepaskan di stadion tidaklah seberapa. Menurut ‘penjual dawet’ tersebut, Aremania justru berdesak-desakan dan saling injak antarsuporter. Dirinya juga menyimpukan, banyak Aremania yang mengonsumsi minuman keras.
“Terus ditolong dia dilindungi, dibawa. Tapi wong suporter sakdurunge wes ngombe kabeh. Yang meninggal itu banyak yang berbau alkohol,” ucap perempuan dalam rekaman yang viral tersebut.
Namun setelah ditelusuri, penjual dawet tersebut tak pernah ada. Dan hingga 9 hari pasca tragedi yang menewaskan 132 orang itu, data ‘penjual dawet’ misterius itu pun akhirnya terkuak, dan selanjutnya rumahnya dijaga ketat oleh pihak kepolisian.
Dalam sebuah video yang diunggah akun Twitter @aremaniaculture, tampak pelaku yang diduga merupakan kader PSI tersebut bersimpuh meminta maaf kepada salah satu keluarga korban tragedi Kanjuruhan.
“Masih ingat rekaman suara yang viral memberikan kesaksian terkait tragedi di Kanjuruhan dan mengaku sebagai penjual dawet? Berikut video yang bersangkutan meminta maaf ke salah satu keluarga korban, yaitu mas Nawi Curva Nord,” tulis @aremaniaculture dalam unggahannya, Rabu (12/10/2022).
Sambil menangis, pelaku yang diketahui bernama lengkap Suprapti Fauzi menemui keluarga korban sembari bersujud memohon maaf. “Saya Bu Prapti memohon maaf karena berhubung dengan voice note yang beredar kemarin. Saya tidak ada tujuan apapun untuk menjelekkan nama Aremania. Tolong dengan sangat maafkan saya. Demi Allah saya tidak ada settingan apa-apa, tidak ada suruhan siapa-siapa. Maaf ya mbak ya,” ucap Prapti dalam video tersebut.
Dalam penelusuran di Google, ditemukan sebuah foto Suprapti Fauzi tengah memberi ucapan selamat pada Harlah NU ke-24. Tertulis lengkap nama serta jabatannya selaku Wakil Ketua DPD PSI (Partai Solidaritas Indonesia) Kabupaten Malang.
PSI sendiri melalui akun Twitter resminya pun segera menanggapi tudingan yang menyebut bahwa Suprapti Fauzi adalah salah satu kadernya. PSI menegaskan bahwa Suprapti tidak lagi tercatat sebagai pengurus partai sejak 2020.
“Ramai di media sosial tentang ibu yang mengaku sebagai ‘penjual dawet’ di Stadion Kanjuruhan yang menghebohkan. Kemudian sejumlah pihak menyebut ibu tersebut adalah anggota Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Ibu tersebut sudah bukan pengurus PSI sejak 22 Juni 2020. Kami sedang mengecek di sistem keanggotaan PSI,” tulis akun Twitter @psi_id, Rabu (12/10/2022). (MAS)