KOTA MALANG – malangpagi.com
Raihan Penghargaan Adipura yang dicapai Kota Malang untuk Kategori Kota Besar merupakan prestasi yang harus terus dipertahankan. Apalagi penghargaan bergengsi ini bisa berada di genggaman setelah 5 tahun vakum.
Walikota Malang Sutiaji menyampaikan jika penekanan untuk mencapai Adipura Kencana sambil berjalan. “Penekanan untuk Adipura Kencana seiring berangsurnya waktu karena komponen penilaian masih belum tahu. Tetapi, kita terus berupaya untuk meningkatkan penataan,” ujar Sutiaji saat ditemui usai Kirab Piala Adipura di Taman Rekreasi Kota (Tarekot), Jumat (2/3/2023).
Di sisi lain, Pemerintah Kota Malang menggencarkan tagline ‘Sampahmu, Tanggungjawabmu’. Dengan slogan tersebut diharapkan kesadaran masyarakat menjaga lingkungan dapat dikuatkan dan ditingkatkan. Orang nomor satu di Kota Malang ini pun mencontohkan jika dirinya membiasakan jika tidak ada tempat sampah. Plastik bekas makanan atau tisu disimpan dulu di saku. “Baru kalau nanti menemukan tong sampah saya buang,” ucapnya
Kemudian, pihaknya pun mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan pengurangan sampah yang akan diatur dalam Peraturan Daerah (Perda). ” InsyaAllah, sebentar lagi Perdanya sudah jadi, karena jika akan dibuat Peraturan Walikota harus disusun dulu Perdanya,” tuturnya
Ia pun menambahkan nantinya di pusat perbelanjaan tas plastik akan berbayar. “Jadi nanti di Mall, tas plastik itu berbayar. Dan itu akan kami kuatkan. Di sisi lain, memilah sampah dari rumah juga kami galakkan,” terang Alumni UIN Malik Ibrahim ini.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang Noer Rahman Wijaya mengatakan untuk melaju ke Adipura Kencana diperlukan penataan yang lebih baik lagi. “Beberapa persyaratan terkait dengan pengajuan Adipura Kencana yakni pernah mendapatkan Piala Adipura beberapa kali sebanyak 3 hingga 5 kali, baru kita bisa mengajukan Adipura Kencana,” ujar Rahman sapaannya
Pihaknya pun akan melakukan upaya untuk pengurangan sampah dari hulu hingga hilir. “Tren kita untuk sampah sekarang sudah sampai 700-750 ton. Itu sudah kita angkut dari TPS ke TPA setiap harinya. Jadi ini semakin membuat tren yang baru lagi, bahwasannya di TPS Supiturang ada teknologi sanitary landfill. Upaya yang seperti ini saja hanya bisa bertahan antara 5 sampai 7 tahun kedepan, sehingga sanitary landfil nanti sifatnya jenuh. Untuk itu, ada upaya dari Pemkot Malang untuk menangani masalah sampah dari hulu ke hilirnya nanti,” urai Rahman
Lebih lanjut, ia mengemukakan saat ini sampah sudah terpilah sebanyak 24 persen. Berkat adanya TPS 3R, Bank Sampah dan SPA Velodrom. “Harapan kami di tahun yang akan datang, presentase itu semakin naik. Upaya yang kami lakukan adalah peningkatan kapasitas, kemudian sosialisasi ke masyarakat dan memberikan pemahaman untuk memilah sampah mulai dari hulunya yakni dari lingkungannya. Namun, persoalannya adalah gerobak sampah pilahnya persoalan hanya 1 unit,” terangnya
Menghadapi permasalahan ini, kami mulai mengkaji. “Kebetulan Pak Walikota juga memberikan PR bagaimana menyikapi keadaan ini supaya dapat berjalan sesuai dengan rencana. Dan secepatnya akan kami masukan ke usulan 2024,” beber Rahman
Kemudian, di TPA Supit Urang sudah ada sistem Emission Production in Cities (ERiC). “Program ERiC ini dimana terdapat pengolahan sampah secara modern dan pemrosesan akhir yang dibuang hanya residunya saja dengan cara diuruk, dipadatkan serta dilapisi dengan tanah uruk,” jelasnya
Lebih lanjut, Rahman memberikan catatan dan garis besarnya bahwa pihaknya sudah melakukan upaya kita untuk bisa mengolah sampah itu. “Jadi tidak hanya ditimbun, ditumpuk, dan dibuang. Yang dilakukan misalnya memberikan komposter, terus memilah dan mengolah. Sampah juga tidak boleh dibakar, sehingga banyak catatan kemarin yang memang menjadi rekomendasi kita menuju Adipura Kencana,” tegasnya
Dijelaskannya, beberapa upaya lainnya dari Pemkot Malang adalah nengatasi persoalan sampah di masyarakat. Khususnya di Kelurahan Jodipan dan Kotalama, dimana masyarakatnya membuang sampah di Jembatan Muharto. “Alhamdulillah kami akhirnya kita menemukan solusinya.
Jadi yang di Jembatan Muharto itu sekarang sudah bersih. Karena di setiap paginya kami menyediakan 2 truk sampah di setiap mengangkut mulai jam 6 sampai jam 9 pagi” jelas Rahman
“Selain itu, keterlibatan Dinas Lingkungan Hidup yang rutin adalah membersihkan di sepanjang jalan-jalan dan saluran – saluran terbuka,” pungkasnya. (Har/YD)