![](https://malangpagi.com/wp-content/uploads/2021/04/Kain-Kebaya-Bantu-Korban-Gempa-1024x532.jpg)
KABUPATEN MALANG – malangpagi.com
Bantuan kepada warga terdampak gempa Malang Selatan datang silih berganti dari berbagai pihak. Tak terkecuali komunitas KKI (Kain Kebaya Indonesia) Malang Raya dibantu oleh PPMR (Paguyuban Peduli Malang Raya) yang bertandang langsung ke Desa Sonowangi, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, Sabtu (24/4/2021) lalu.
Menurut Ketua KKI Malang Raya, Dra. Endang Wara Suprihatin Dyah Pratamawati, M.Pd, gerakan tersebut digelar secara spontan oleh ibu-ibu pecinta kain kebaya di Malang, sekaligus dalam rangka berbagi di bulan suci Ramadan ini.
“Bantuan yang diberikan berupa selimut dan 75 paket sembako lengkap. Diperkirakan per paketnya cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga selama seminggu,” tuturnya.
Bantuan disebar di beberapa titik lokasi yang terdampak parah, dan langsung diserahkan oleh kelompok perempuan berkebaya putih dengan menaiki mobil rescue bak terbuka milik PPMR.
Sementara itu, Yudiono selaku Kepala Desa Senowangi menerima secara simbolis bantuan di Balai Desa setempat didampingi para perangkat desa dan Bhabinkamtibmas.
“Ini ibu-ibu cantik berkebaya kok niat banget ya ke sini memberikan bantuan langsung ke warga. Apa gak ribet dengan kostum kebaya dan jariknya? Atas bantuan yang diberikan, kami ucapkan terima kasih,” seloroh Yudiono, diikuti tawa seluruh yang hadir.
Bantuan disebar di lima titik dampak gempa terparah, yaitu di RT 6, 13, 18, 19, dan 24. Rata-rata tiap RT terdapat 10 rumah yang roboh. Itupun belum termasuk yang rusak berat dan rusak ringan. Keseluruhan di Desa Sonowangi terdapat 300 rumah terdampak gempa.
Pasca gempa bumi, banyak warga membuat tenda di dekat rumah mereka yang roboh dengan kondisi yang ala kadarnya. Kondisinya sangat memprihatinkan. Apalagi lokasinya berada di daerah pegunungan yang berhawa dingin dan sering hujan.
“Bingung, gimana caranya punya rumah lagi. Sekarang tidak bisa ke ladang, hanya di sini, pasrah. Apalagi sebentar lagi lebaran,” keluh warga bernama Sarmini saat menerima bantuan, sembari membersihkan puing-puing reruntuhan rumahnya, mengumpulkan kayu dan batu bata yang masih utuh.
Di kesempatan yang sama, Indah Ambio sebagai perwakilan dari KKI yang memberikan bantuan menyampaikan rasa prihatin dan duka mendalam atas bencana alam ini.
“Kelihatannya bantuan yang masuk hanya bisa untuk bertahan sampai bulan puasa ini saja. Tapi harus dibuat skala prioritas. Harus dipetakan kebutuhan jangka pendek, menengah, dan panjang. Salah satunya butuh material bangunan untuk membuat rumah semi permanen, misalnya rumah beratap bambu agar tidak tinggal di tenda terus,” tuturnya.
Selain itu, lanjut Indah, butuh bantuan kesehatan dan dukungan psikososial agar beban traumatik warga terkurangi. Anak-anak juga butuh pendampingan sekolah dan diajak bermain agar tetap riang.
Reporter : Tanto
Editor : MA Setiawan