KOTA BATU – malangpagi.com
Bagi masyarakat Jawa, bulan Suro dianggap sebagai awal tahun Jawa yang juga menjadi bulan yang sakral. Bulan ini dianggap sebagai momen yang tepat untuk melakukan renungan, tafakur, dan introspeksi dengan mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa.
Banyak perayaan yang dilakukan pada bulan Suro. Salah satunya perayaan awal tahun yaitu malam satu Suro. Selain itu terdapat juga peringatan mulai dari hari pertama sampai hari kesepuluh. Sedangkan pada tanggal 15 bulan Suro dilakukan peringatan Wilujengan Suro Pungkasan.
Menyambut Wilujengan Suro Pungkasan, pada Sabtu (4/9/2021), Perkumpulan Perempuan Bersanggul Nasional (PBN) memperingatinya di kediaman penyanyi era 80an Maharani Kahar, di Songgoriti, Kota Batu.
Acara ini bertujuan untuk memanjatkan doa keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Esa, terutama agar terhindar dari mongso pageblug dan pandemi Covid 19 lekas berakhir.
Menurut Wibie Mahardika Suryomentaram, seorang budayawan asal Malang, bulan Suro merupakan saat untuk introspeksi dan mawas diri. Sekaligus bulan berbagi untuk kebersamaan dalam keragaman.
“Kalau kita bersama-sama dalam keragaman membangun kesadaran, niscaya segala macam gangguan godaan pagebluk dan lain sebagainya akan sirna,” terang alumni Jurusan Filsafat Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta itu.
Pada kesempatan tersebut, Ries Handana selaku Ketua PBN menjelaskan, acara Wilujengan Suro Pungkasan kali ini sengaja diadakan di Kota Batu yang merupakan dataran tertinggi, untuk memaksimalkan doa-doa memohon keselamatan yang dipanjatkan dan meminta berkah pada Tuhan yang Maha Esa.
“Perempuan Bersanggul Nasional, yang mempunyai 18 cabang di Indonesia dan 3 cabang di luar negeri, akan senantiasa melakukan gerakan gerakan budaya dan turut serta melestarikan tradisi leluhur bangsa. Ini murni gerakan pelestarian busana nusantara yang masuk dalam kategori obyek pemajuan kebudayaan nasional,” jelas Ries Handana.
Acara dimeriahkan dengan kantunan lagu-lagu keroncong oleh penyanyi era 80an asli Batu, Maharani Kahar pelantun lagu Desember Kelabu, serta beberapa artis Kota Batu lainnya seperti Intan Hapsari Putri.
Menurut Koordinator Perempuan Bersanggul Nasional Malang Raya, Sany Repriandini, acara Wilujengan Suro Pungkasan ini diselenggarakan selama dua hari.
“Acara hari Sabtu ini Wilujengan Suro Pungkasan sekaligus ramah tamah, dan acara Minggu akan dikemas dalam bentuk edukasi budaya. Dilanjutkan dengan mengunjungi Candi Jago dan Candi Kidal. Di sana akan belajar tentang candi dan relief-relief serta belajar tentang budaya. Semua pesertanya berkebaya,” tutupnya. (TNT/MAS)