KOTA MALANG – malangpagi.com
Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Republik Indonesia. Dinas Lingkungan Hidup melalui Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Pemakaman Umum (UPT PPU) menggelar tabur bunga di makam pejuang yang disemayamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sukun Nasrani, Jalan Sudanco Supriadi No 38 Kota Malang, Kamis (17/8/2023).
Tidak hanya tabur bunga saja, kegiatan juga dirangkai doa bersama yang diikuti oleh Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang, pejabat struktural, masyarakat, penjual jasa dan 9 Juru Kunci dari TPU yang berada di bawah pengelolaan Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang. Kesembilan TPU tersebut yaitu TPU Samaan, Sukun Nasrani, Kasin, Sukorejo, Ngujil, Mergan, Mergosono, Sukun Gang VII dan TPU Gading.
Kepala UPT Pengelolaan Pemakaman Umum, Cukup Abdi Santosa menyampaikan bahwa tujuan dari kegiatan doa bersama dan tabur bunga ini adalah sebagai bentuk rasa terimakasih kepada para pejuang yang telah berkorban dalam memperebutkan kemerdekaan Republik Indonesia.
“Rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati HUT ke-78 Republik Indonesia ini dapat dilakukan dengan berbagai cara. Selain upacara, juga dapat dilakukan doa bersama dan tabur bunga,” jelas Abdi Cukup Santoso.
Kepada Malang Pagi, pria yang kerap disapa Gus Abdi ini mengungkapkan meskipun TPU yang dikelola Dinas Lingkungan Hidup berada di sembilan lokasi. Namun, kegiatan tabur bunga dan doa bersama dipusatkan di komplek pemakaman TPU Sukun Nasrani agar bisa mempererat tali persaudaraan, kerukunan dan kekeluargaan.
Kemudian ditegaskannya, pada saat tabur bunga dilakukan di atas pusara pejuang bernama F.X Taufick seorang Nasrani keturunan Tionghoa. “Ini adalah bukti mengisyaratkan bahwa kami tidak membeda-bedakan pejuang dengan melihat dari latar belakang, agama maupun etnis. Satu pembelajaran bagi kita bahwa pejuang tidak hanya berasal dari rakyat pribumi semata, tetapi juga ada dari etnis Tionghoa,” beber Gus Abdi.
Dijelaskannya, FX. Taufick alias Tee Pia Ting adalah pejuang 45 yang lahir 28 Juli 1923 dan meninggal 11 Juni 1992. “Beliau anggota DHC (Dewan Harian Cabang) Angkatan 45 Kabupaten Pamekasan yang mendapatkan Penghargaan Dewan Harian Angkatan 45 Provinsi Jawa Timur sebagai pejuang Kemerdekaan Republik Indonesia,” papar Gus Abdi.
Melalui kegiatan ini, pesan yang dapat dipetik adalah jangan pernah melupakan sejarah . “Mari kita lihat bahwa negara punya riwayat. Jangan pernah meninggalkan sejarah maupun adat istiadat karena di mana langit ditegakkan di situ bumi harus kita jalankan. Artinya, mari kita menyadari bahwa adanya kemerdekaan adalah karena jasa orang-orangnya terdahulu dan berkat dari Allah SWT. Ayo, saling bergandengan tangan, saling memberikan motivasi dan saling memberikan pencerahan demi kebaikan dan tidak terkotak-kotak,” ajaknya.
Pihaknya berharap agar kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan untuk tahun-tahun mendatang. “Harapannya dapat lebih meriah, namun lebih dari itu harapan kami agar semua teman-teman di pemakaman ini memaknai bahwa ini adalah bukti-bukti sekumpulan masyarakat atau sekumpulan karyawan di Kota Malang masih mampu berbuat baik dengan mendoakan dan membersihkan makam-makan para pejuang,” tandasnya.
Apresiasi datang dari Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang, Soni Bachtiar yang merasa kagum atas kekeluargaan dan kebersamaan yang terjalin di lingkungan UPT Pengelolaan Pemakaman Umum Kota Malang.
“Keguyuban ini baru saya temukan di sini. Mudah-mudahan hal positif ini dapat menularkan virus kebaikan. Dalam momentum ini mari kita senantiasa menjaga kerukunan dan kekeluargaan,” ujar Soni.
Atas nama Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang, mendukung kegiatan yang dilaksanakan UPT Pengelolaan Pemakaman Umum. “Semoga, kegiatan ini dapat terus terlaksana dan dapat memberikan hikmah serta dapat memberikan motivasi kebaikan kepada kita semua sebagai pelayan dari masyarakat,” tuturnya.
Selanjutnya, ia pun menyampaikan pesan dari Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang Noer Rahman Wijaya yang tidak dapat hadir karena rangakaian kegiatan Upacara Bendera di Balaikota masih belum usai. “Beliau menyampaikan rasa permintaan maaf dan memberikan salam kekeluargaan serta persaudaraan bagi kita semua,” pungkas Soni.
Setelah kirim doa dan tabur bunga, acara dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng sebagai bentuk rasa syukur dan kebahagiaan. (Har/YD)