KOTA MALANG – malangpagi.com
Forum Komunikasi Antar Umat Beragama (FKAUB) Malang Raya merayakan hari besar Imlek 2025 di Pusat Perbelanjaan Malang Town Square (Matos), Kamis (30/1/2025).
Kegiatan bertajuk Wise of Wooden Snake ini bukan sekadar perayaan budaya, namun juga menjadi momen untuk memperkuat persatuan antar umat beragama melalui seni dan doa bersama.
Sekjen FKAUB Malang Raya, Pendeta David Tobing menyampaikan bahwa acara ini bukan hanya sekedar perayaan hari besar Imlek 2025, tetapi juga bentuk nyata dari toleransi dan moderasi beragama yang telah diperjuangkan selama 26 tahun.
“Tidak banyak yang membayangkan barongsai bisa satu panggung dengan sufi, atau wushu berpadu dengan tari pendet. Tapi di sini, kami membuktikan bahwa perbedaan bukanlah penghalang, melainkan kekuatan,” ujar Pendeta David Tobing.
Sementara itu, Marketing Communication (Marcom) Matos, Rahayu Sasmita menyampaikan bahwa kolaborasi antara Matos dan FKAUB sudah terjalin sejak lama.
“Ini adalah kali kedua kami bekerja sama. Sebelumnya, kami mengadakan doa lintas agama pada peringatan Hari Lahir Pancasila, Juni 2023 lalu. Imlek tahun ini menjadi kesempatan bagi kami untuk kembali menyatukan berbagai komunitas agama dalam satu panggung,” terangnya.
Dirinya mengatakan, sebagai tuan rumah, Matos berharap acara ini menjadi inspirasi bagi kota-kota lain di Indonesia.
“Kami ingin membuktikan bahwa keberagaman bisa dirayakan bersama. Tahun depan, kami berencana menggelar acara serupa dengan cakupan yang lebih luas,” pungkasnya.
Perayaan ini menghadirkan berbagai penampilan seni dan budaya dari berbagai agama, mencerminkan keragaman yang harmonis diantaranya, pertunjukan sufi dan hadrah oleh umat Muslim, paduan suara oleh umat Kristen, tari lansia oleh umat Katolik, tari tradisional oleh umat Hindu, barongsai dan wushu oleh umat Konghucu, dan tarian sakral oleh Penghayat Kepercayaan. (YD)