
KOTA MALANG – malangpagi.com
Harga telur ayam di Kota Malang belakangan ini mengalami kenaikan signifikan. Saat ini, harga telur di pasaran tembus Rp28.000 per kilogram. Kenaikan tersebut dipicu oleh meningkatnya permintaan masyarakat, terutama dari sektor kuliner dan program pemerintah.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang, Slamet Husnan, menjelaskan bahwa produksi telur di tingkat peternak masih dalam kondisi stabil, namun tingginya permintaan membuat harga di pasaran melonjak.
“Biasanya seperti akhir pekan banyak sekali kunjungan wisata. Nah, kuliner yang ada di Kota Malang permintaan akan telur meningkat,” ujar Slamet, Kamis (25/9/2025).
Selain faktor permintaan, harga pakan juga turut memengaruhi. Jagung sebagai bahan utama pakan ayam petelur mengalami kenaikan, sehingga biaya produksi di tingkat peternak pun ikut meningkat.
“Jagung sendiri sebagai pakan ternaknya, jadi jika harga jagung naik maka pengelolaan di peternakan juga ikut naik. Itu memengaruhi harga telur juga,” jelas Slamet.
Untuk menekan biaya produksi, pihaknya telah mengusulkan kepada Dispangtan Jawa Timur agar menyalurkan jagung SPHP khusus peternak ayam petelur di Kota Malang sebanyak 20 ton.
Sementara itu, peternak ayam petelur asal Kota Malang, Yasin, menuturkan bahwa harga telur dari tingkat peternak masih stabil di kisaran Rp242.000–Rp245.000 per box, dengan kenaikan per September ini relatif kecil.
“Bulan September ini kenaikan cuma sedikit, kadang hanya Rp500. Harga di pasaran naik karena suplai barang berkurang, salah satunya karena adanya program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang membutuhkan telur dalam jumlah besar,” ujarnya.
Yasin juga membenarkan kenaikan harga pakan menjadi faktor krusial. Harga jagung saat ini mencapai Rp6.600 per kilogram, sedangkan pakan subsidi pemerintah dibanderol Rp5.800 per kilogram.
“Iya, kalau jagung naik, maka harga telur ikut naik juga. Jagung ini tidak bisa digantikan karena pakan utama ayam petelur,” jelasnya.
Peternakan yang ia kelola saat ini mampu menghasilkan sekitar 550 kilogram telur per hari, dengan kebutuhan pakan mencapai 1,5 ton per hari.
“Harga telur di pasaran Rp28.000 per kilogram masih tergolong wajar, meski bisa semakin membebani konsumen apabila harga bahan pakan terus naik,” pungkasnya. (YD)