KOTA MALANG – malangpagi.com
Gelaran event tinju bertajuk March to Glory Volume 2 yang diselenggarakan Persatuan Tinju Amatir Indonesia ( Pertina ) Kota Malang berjalan sukses.
Dengan mengusung visi dan misi KONI Kota Malang yakni Sport Tourism, gelaran event tersebut mendapat apresiasi dari berbagai pihak, salah satunya dari Pertina Pemprov Jatim.
Ketua Harian Pertina Pemprov Jatim, Nedi Tanaem menyampaikan bahwa event tinju yang digelar Pertina Kota Malang kali ini sangatlah penting. Terlebih karena Pertina Pemprov Jatim sedang melakukan persiapan menyongsong dua agenda besar dalam waktu dekat, yaitu PORPROV serta dua kali Pra PON di Solo dan NTT.
“Event semacam ini sangat penting untuk mengasah petinju-petinju kita. Pertina Pemprov Jatim masih punya kesempatan untuk penambahan kuota petinju, baik Pra PON 1 maupun 2. Jadi ini kegiatan yang sangat bermanfaat guna mengasah ketrampilan fisik dan teknik petinju di Jawa Timur,” tutur Nedi, Sabtu (11/03/2023)
Lebih lanjut, dirinya berterimakasih kepada Pertina Kota Malang yang telah mengadakan turnamen olahraga adu jotos itu. “Memang sejak dulu Pertina Kota Malang merupkan barometer dunia tinju atau gudangnya petinju. Semoga dengan adanya event semacam ini, dunia tinju di Kota Malang kembali berjaya. Sehingga akan mampu terus menyumbangkan atlet-atlet, baik tingkat nasional maupun internasional,” ujarnya.
Pelaksanaan event tinju March to Glory Volume 2 dikemas berbeda dari tahun sebelumnya. Pada event kali ini juga menyuguhkan stan UMKM dan hiburan.
Di kesempatan yang sama, Ketua Pertina Kota Malang, Yiyesta Ndaru Abadi menyebutkan bahwa event ini diselenggarakan salah satunya sebagai persiapan PORPROV VIII Jatim 2023. Terlebih karena pada gelaran sebelumnya, prestasi yang ditorehkan Pertina Kota Malang dianggap kurang memuaskan.
“Dalam satu tahun, kami mulai pembentukan program baru. Semoga melalui event seperti ini, Pertina Kota Malang akan lebih baik dari PORPROV tahun lalu,” terang Yesta.
Pertandingan tinju yang digelat di Jalan Simpang Balapan Kota Malang ini dikuti kurang lebih 132 petinju, yang bertanding dalam 20 kelas dan 48 partai. Peserta berasal dari Jawa, Bali, Timor Leste, hingga Australia.
Lebih lanjut Yesta menjelaskan, awalnya event ini sekarad untuk yang mapping calon lawan di PORPROV mendatang. Namun kemudian oleh pihak Pemkot dan KONI diberi masukan untuk membuat konsep event yang lebih besar. Tak sekadar pertandingan tinju, terapi juga ada hiburan yang lain.
“Seminggu sebelum gelaran event, kami komunikasi dengan Kepala Disporapar. Saat itu beliau berharap event tinju yang digelar menjadi agenda rutin. Nantinya, event ini akan digelar setiap tahun di bulan Maret. Tapi beliau juga meminta untyk membuat event serupa di akhir tahun,” terang Yesta.
Meskipun diakui terdapat beberapa kendala, terutama terkait pendanaan, Yesta mengaku semua teratasi berkat gotong royong, baik dari rekanan maupun para stakeholder yang peduli terhadap ini. Dukungan juga datang dari para insan tinju dan pegiat UMKM yang terbukti mampu bersinergi.
“Selaras dengan apa yang dikampanyekan Ketua KONI Kota Malang tentang gerakan Sport Tourism, hari ini Pertina Kota Malang sudah mendahului membawa konsep tersebut. Tentu harapan dari Pertina Kota Malang maupun cabor lainnya, KONI Kota Malang juga support terhadap event-event serupa,” pungkas Yesta. (DK99/YD-MAS)