
KOTA MALANG – Malangpagi.com
Pada Minggu pagi (9/8), sekitar 800 orang warga kelurahan Sukun menerima bantuan berupa sembako dari komunitas Perempuan Kebaya Malang Raya (PKMR). Setiap warga mendapat satu paket sembako yang masing-masing berisi beras 5 kg. Kegiatan yang bertempat di Perum Taman Janti Blok G1 ini diselenggarakan dalam rangka peringatan Hari Kemerdekaan RI ke -75, sekaligus peringatan 1000 hari meninggalnya ibunda dari bendahara PKMR, Kasih Winar Wahyu.
Ketua PKMR Hj. Rossa Romlah menyebutkan jumlah personel yang hadir mencapai 100 orang. Antusiasme tersebut menjadi bukti dari kesolidan dan kebersamaan anggota PKMR.
“Kami sangat mengapresiasi antusiasme personel yang hadir. Meskipun di presensi hanya tertulis 75 orang, namun kami tak menduga jumlahnya membeludak hingga mencapai 100 orang lebih. Ini menjadi bukti komitmen bersama untuk melestarikan budaya nusantara. Karena itulah tujuan awal didirikan PKMR,” terang ibu dua anak ini.
Dirinya juga menjelaskan, bahwa selain untuk melestarikan budaya nusantara, dikembangkan pula program-program lain. Di mana salah satu yang sering dilakukan adalah program sosial kemanusiaan, seperti pembagian bantuan sembako, pelatihan komputer, dan lain-lain.
“Untuk program salah satunya sosial sudah rutin kami laksanakan dua hingga tiga kali setiap bulannya. Selama ini, pendanaan diperoleh secara mandiri. Dan di setiap kegiatan akan ada surprise dari pengurus untuk anggota,” ungkap perempuan yang aktif di kegiatan sosial ini.

Untuk paket sembako sendiri, diberikan secara langsung pada masyarakat oleh ibu – ibu PKMR. Tentu saja dengan menukar kupon yang didapat dari panitia. Apresiasi dan ungkapan terima kasih pun disampaikan masyarakat atas kegiatan baksos kali ini.
“Keluarga besar Wahyu Widayat yang juga notanebe pelindung PKMR dikenal punya jiwa sosial luar biasa. Tak hanya hari ini saja kita di bantu,tapi kegiatan yang sifatnya sosial selalu suport dukung penuh. Atas bantuan sosialnya hari ,kita ucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya. Semoga menjadi berkah untuk semua,” ungkap Sandot (66),selaku warga masyarakat penerima bantuan sembako.
Tak hanya pembagian sembako kepada masyarakat sekitar. Akan tetapi pengurus Perempuan Kebaya Malang Raya juga mengadakan lomba fashion show, peserta dari para anggota. Hadiah berupa uang,jarik dan kebaya. Semua anggota yang hadir juga mendapat souvenir.
Pemenang lomba dipilih 8 orang (6 dewasa, 2 anak-anak). Lomba ini adalah program surprise untuk anggota. Sehingga ketika diadakan,para anggota pun tidak diberi tahu. Alasannya sangat sederhana agar tidak takut dan minder. Karena Perempuan Kebaya Malang Raya salah satu tujuannya, mengajarkan untuk menjadi perempuan mandiri dan kuat. Disamping terus menjaga, merawat dan melestarikan kebaya itu sendiri.
Pewarta: Doni
Editor: Redaksi