
KOTA MALANG – malangpagi.com
Pembangunan drainase di kawasan Soekarno-Hatta (Suhat) Kota Malang kini memasuki tahap pelaksanaan. Sejak Senin (18/8/2025) malam, sejumlah pohon di sepanjang jalur proyek mulai dipangkas.
Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Raymond Gamaliel Hatigoran Matondang menyatakan, pihaknya mendukung penuh program yang digagas Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) Provinsi Jawa Timur tersebut.
“Pemangkasan pohon sudah mulai dilakukan. Proyek ini ditangani langsung oleh Provinsi, sementara DLH hanya membantu proses pemotongan dan pengelolaan hasilnya,” jelas Raymond.
Hasil pemangkasan dipastikan tetap bermanfaat. Dahan dan ranting pohon akan diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) untuk dijadikan kompos, sedangkan batang pohon disimpan di gudang DLH.
Meski ada penebangan pohon, Raymond menekankan bahwa aspek lingkungan tetap menjadi perhatian utama. DLH Kota Malang bahkan menyiapkan anggaran sekitar Rp300 juta khusus untuk biaya pemotongan dan penanganan agar tidak merusak ekosistem.
“DLH berkomitmen menjaga keseimbangan lingkungan. Setelah proyek selesai, penataan kembali akan dilakukan agar tetap lestari,” tambahnya.
Selain itu, Raymond juga menerangkan bahwa DLH Kota Malang telah menyiapkan ratusan bibit pohon berukuran tiga hingga lima meter, yang nantinya akan ditanam kembali di Kawasan Suhat.
“Kami juga menyiapkan sekitar 300 bibit yang nantinya akan ditanam kembali disitu (Suhat). Ada bibit pohon trembesi, mahoni, dan sonokembang yang berukuran tiga sampai lima meter. Dari pihak Polinema pun juga sudah menyiapkan kurang lebih 1000 bibit,” jelasnya.
Ia menegaskan seluruh detail teknis pengerjaan proyek berada di bawah kewenangan PU SDA Provinsi Jawa Timur.
“Segala urusan teknis ada di PU SDA. Kami hanya mendukung dari sisi lingkungan,” pungkasnya.
Sebagai informasi, proyek drainase senilai Rp32 miliar dari APBD Provinsi Jatim ini ditujukan untuk memperkuat sistem saluran air sekaligus meminimalisir risiko banjir di kawasan Suhat, Kota Malang. (YD)