KOTA MALANG – malangpagi.com.
Pemuda Pancasila (PP) Kota Malang di bawah komando H. Agus Sunar Dewa Brata SH, kembali menggelar aksi damai menolak anarkisme, Selasa (20/10/2020).
Ratusan massa PP bergabung dengan organisasi kemasyarakatan (ormas) dan komunitas lainnya berjalan kaki dari depan Masjid Jami menuju perempatan BCA Kayutangan dan Gedung DPRD Kota Malang.
Sekjen Majelis Pimpinan Cabang (MPC) PP Kota Malang, Yiyesta Ndaru Abadi, SH, MH menyampaikan, aksi kali ini merupakan wujud kesiagaan PP Kota Malang menjaga Kota Malang tetap aman dan kondusif.
“Sinergi dengan aparat keamanan juga terjalin sangat baik. Kelima Posko PAC PP telah diaktifkan, dan terkoneksi langsung dengan polsek-polsek setempat. Bahkan Kapolresta Malang Kota sendiri yang memerintahkan langsung kepada semua Kapolsek,” tuturnya.
PP akan terus bersinergi dengan pihak manapun, sepanjang tujuannya untuk kedamaian dan keamanan Kota Malang.
Terkait aksi demo yang dilakukan sejumlah pihak di hari yang sama, PP bersikap akan selalu menghormati. Karena kebebasan menyampaikan pendapat di depan umum, adalah hak setiap warga negara. Tapi PP tegas menolak aksi demo yang berujung anarkisme.
“Kami tidak melarang demo. Bahkan PP akan melakukan hal yang sama, apabila ada kebijakan pemerintah kurang pas dengan visi misi PP. Tapi perlu digaris bawahi, PP akan menjadi garda terdepan, melarang dan menolak segala tindakan perusakan fasum dan kriminalitas,” tegas pria yang berprofesi sebagai lawyer itu.
Ia mengimbau seluruh pihak untuk tetap solid dan konsisten, terhadap hal-hal yang telah diyakini dan disepakati. Ia pun menambahkan, bahwa PP selalu siaga dalam satu komando.
Sekitar 150 personel dari seluruh pengurus MPC, PAC, maupun ranting Pemuda Pancasila Kota Malang turun dalam aksi kali ini, menyerukan aksi damai menolak anarkisme.
Di saat yang sama, kelompok massa yang menamakan diri mereka Aliansi Malang Melawan melakukan unjuk rasa menolak Omnibus Law. Mereka melakukan tuntutan untuk diterbitkannya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) pembatalan UU Cipta Kerja.
Berbeda dengan sebelumnya, aksi yang dilakukan sekitar 3.000 mahasiswa dan buruh berlangsung tertib dan hanya menyampaikan orasi. Tanpa ada tuntuntan untuk bertemu perwakilan DPRD maupun Pemkot Malang.
Di akhir aksi, para demonstran pun membubarkan diri dengan tertib. Menariknya, mereka bahkan tampak memunguti sampahnya sendiri. Pihak demonstran juga mengucapkan terima kasih kepada aparat keamanan, yang telah mengawal aksi dengan baik.
Reporter : Doni Kurniawan
Editor : MA Setiawan