
KOTA MALANG – malangpagi.com
Menyambut momen pergantian tahun, Museum Gubug Wayang bersama Museum Ganesya mempersembahkan pertunjukan tari Anoman Obong di Malang Night Paradise, Sabtu malam (31/12/2022).
Tarian ini mengisahkan tokoh Hanuman yang menjadi duta diplomasi Negeri Ayodya ke Negeri Alengka, utuk merundingkan solusi penculikan Dewi Shinta oleh Rahwana, Raja Alengka.
Direktur Museum Gubug Wayang dan Ganesya, Zura Nurja Ana menyampaikan, dalam tarian tersebut Hanuman membantu Rama menyelamatkan Shinta. Dalam Bahasa Jawa, adegan ini dikenal dengan istilah Anoman Obong (Hanuman membakar).
“Pada kesempatan ini, kami tampilkan pertunjukkan Tari Anoman Obong dengan perpaduan budaya Jawa-China. Jadi obong [apinya] kami lambangkan dengan liong,” tuturnya.
Sebelum dimulainya pertunjukan Tari Anoman Obong, pernonton terlebih dahulu disuguhi Keris Dance. Tari khas Pulau Dewata tersebut yang secara filosofis mengisahkan dua unsur kehidupan, yaitu kebajikan dan kebatilan.

“Keduanya merupakan hal yang saling bertolak belakang, dan kerap terjadi konflik. Penggambaran pertarungan kebajikan dan kebatilan digambarkan dengan atraksi kekebalan. Di mana para penari menusukkan keris ke tubuh mereka,” papar Zura.
Perempuan cantik ini pun menjelaskan, pihaknya tidak hanya akan mempersembahkan Keris Dance maupun Tari Anoman Obong. Tetapi juga akan menampilkan tarian daerah dari Jawa Tengah, Kalimantan, hingga Papua. “Untuk tempat perform nanti tidak hanya di MNP. Namum juga di lantai 3 Museum Ganesya. Untuk jadwal tetap, setiap Sabtu malam,” ungkapnya.
“Kami akan terus berupaya mengedukasi masyarakat, terutama perihal budaya. Museum Gubug Wayang merupakan wahana edukasi bagi masyarakat yang merasa memiliki kerinduan yang sederhana, untuk menyatukan bangsa melalui budaya,” pungkas Zura.
Penampilan Keris Dance dan Tari Anoman Obong mendapat apresiasi dari penonton. Salah satunya disampaikan Eva Yuliati yang datang dari Ponorogo. “Kreasi yang disuguhkan membuat kami terhibur. Sekaligus sebagai sarana informasi dan edukasi. Pertunjukkan semacam ini dapat memberikan motivasi untuk terus melestarikan kekayaan budaya,” ucapnya. (DK99/MAS)