KOTA MALANG – malangpagi.com
Minggu akhir Ramadan 2022 menjadi momentum bagi Komunitas Jumat Berkah, mengajak para muhsinin Kota Malang untuk mengejar berkah di bulan suci ini. Kegiatan yang dilakukan berupa pemberian santunan anak yatim dan kaum duafa, bertempat di Jalan Cendana Bawah No. 4, Tembalangan, Kota Malang, Jumat (22/4/2022).
Dalam mewujudkan gelaran ini, Komunitas Jumat Berkah menggandeng sejumlah komunitas. Di antaranya Komunitas Peduli Malang dan Malang Mbois. Selain itu, mereka juga mengajak sederet musisi kenamaan Malang Raya. Antara lain Kidnep (Flanella), Nova Noplenk Sinden All Genre, Paklet Percussion, Gubuk Sufi, dan Santri Jalanan Anjangsono.
Acara hari itu turut dihadiri beberapa musisi lawas Malang. Yaitu Oceb Rock Perkusi Duoetnicholic (eks drummer D’Kross), Bonerutzy Rapper, Unyep ‘Melanin’ yang juga gitaris Arema Voice, Dodiq Mahabbah, Vivi Mambo, serta Gus Rocker Vicky Plat-N yang merupakan Rois Tanfidziah NU Jodipan Kulon.
Kegiatan pemberian santunan sengaja dikemas dengan tampilan hiburan, yang membuat anak-anak yatim merasa senang. Acara dilanjutkan dengan pemberian bingkisan dan uang tunai kepada 30 anak yatim piatu dan duafa.
Bacaan merdu ayat suci Al-quran dilantunkan oleh anak yatim, mengantar tausiah dan doa oleh Gus Rocker. Rangkaian acara pun ditutup dengan berbuka puasa.
Menurut Ketua Komunitas Jumat Berkah, Rudi Handoyo, rangkaian acara pemberian santunan ini menjadikan motivasi bagi kegiatan Peduli Komunitas Jumat Berkah untuk terus melangkah. “Meskipun belum genap setahun usia Komunitas Jumat Berkah ini, namun alhamdulillah, sudah banyak pergerakan sosial,” tuturnya.
“Bahkan saat ini kami telah memiliki enam anak asuh di Lumajang. Mereka adalah korban dari erupsi Gunung Semeru beberapa waktu lalu. Pemberian santunan kami lakukan rutin setiap dua bulan sekali,” pungkas Rudi.
Di kesempatan yang sama, SAM Dadang (Arek Malang) yang didaulan semabai MC berharap, acara kepedulian semacam ini dapat terus dilakukan, guna memotivasi warga Kota Malang untuk turue memperhatikan kesejahteraan, terutama masyarakat golongan bawah. “Tentu mereka pun berhak bahagia dan merayakan semarak Idul Fitri,” tutup pria yang juga pengurus aktif Komunitas Jumat Berkah itu. (DK99/MAS)