KOTA MALANG – malangpagi.com
Dalam rangka mengenalkan budaya melalui alat musik tradisonal rinding, SDN Purwantoro 7 Kota Malang menggelar workshop menghadirkan Bejo Sandy, seorang seniman yang dikenal atas dedikasinya melestarikan alat musik tradisional rinding di Malang.
Kegiatan yang dihelat pada Selasa (28/5/2024) tersebut merupakan upaya sekolah untuk memperkenalkan dan melestarikan budaya lokal kepada siswa, sekalidua mengurangi ketergantungan mereka terhadap gadget.
Kepala Sekolah SDN Purwantoro 7, Dewi Nuridah Zaenun menyatakan bahwa melalui workshop ini pihaknya ingin siswa mengenal dan mencintai budaya asli daerah mereka. “Dengan kegiatan seperti ini, mereka dapat belajar langsung dari ahlinya dan memahami pentingnya melestarikan warisan budaya kita. Kami berharap dengan mengenal budaya, siswa tidak hanya terpaku pada gadget dan teknologi,” ujar Dewi.
SDN Purwantoro 7 dikenal sebagai salah satu sekolah penggerak di Kota Malang. Sekolah ini berkomitmen tidak hanya memberikan pendidikan akademis, tetapi juga mendidik siswa untuk memiliki akhlak yang baik dan sikap positif. “Sekolah adalah tempat untuk belajar berbagai aspek kehidupan. Bukan hanya akademis, tetapi juga nilai-nilai moral dan sosial,” lanjutnya.
Pihaknya juga berencana menjadikan workshop budaya ini sebagai program berkelanjutan di SDN Purwantoro 7. “Kami ingin memastikan bahwa siswa selalu memiliki kesempatan untuk belajar dan menghargai budaya mereka. Kami berharap program ini terus berjalan dan mendapat dukungan dari berbagai pihak,” jelas Dewi.
Di lain sisi, sekolah ini juga mengagas program unggulan BBK (Buka Bekal Kita), sebuah inisiatif yang mengajarkan siswa tentang pentingnya adab dan berbagi.
Program BBK dirancang untuk mendidik siswa agar saling berbagi dan memperhatikan satu sama lain, sebagai bagian dari pendidikan karakter yang diterapkan di SDN Purwantoro 7. “Kami sebagai pendidik berusaha menjaga institusi yang tidak hanya berfokus pada akademis, tetapi juga pada pembentukan karakter dan pelestarian budaya untuk bekal masa depan yang baik,” tutup Dewi. (Red)