KOTA BATU – malangpagi.com
Pemerintah Kota Batu optimistis terhadap tiga Proyek Strategis Nasional (PSN) yang sedang dibangun di Kota Batu, mampu memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi lokal.
“Jika pembangunan proyek strategis nasional ini berhasil, kami berharap akan ada pertumbuhan ekonomi baru di masyarakat, terutama melalui peningkatan penyerapan tenaga kerja,” kata Pj Walikota Batu, Aries Agung Paewai, Sabtu (25/11/2023).
Tiga PSN mencakup pembangunan kereta gantung di Jalur Lingkar Barat (Jalibar), perluasan Jalan Ir. Soekarno, dan pembangunan Pasar Induk Among Tani. “Saat ini pembangunan Pasar Induk Among Tani, sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional telah selesai, dan mulai beroperasi serta menyediakan tempat bagi ribuan pedagang,” ujar Aries. “Kami berharap seluruh proyek strategis akan saling terkait dan memberikan dampak positif satu sama lain,” tambahnya.
Lebih lanjut Aries mengungkapkan, kehadiran PSN di Kota Batu diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang. “Hal ini diperkuat oleh potensi yang dimiliki wilayah tersebut, termasuk sektor pertanian, pariwisata, dan UMKM,” tandasnya.
Konstruksi kereta gantung di Jalibar Kota Batu dengan panjang rute satu kilometer dijadwalkan akan dimulai pada tahun ini, dan diharapkan dapat beroperasi pada 2024 mendatang. Kehadiran kereta gantung di Kota Batu diharapkan mampu memperkuat sektor pariwisata Kota Batu.
Selanjutnya, pelebaran Jalan Nasional Ir. Soekarno hingga Jalan Patimura di Kelurahan Beji, Kecamatan Junrejo, direncanakan akan dimulai juga pada tahun ini. Proyek ini bertujuan untuk mengatasi kemacetan yang disebabkan oleh peningkatan arus lalu lintas, seiring meningkatnya kunjungan wisatawan ke Kota Batu.
Sementara Pasar Induk Among Tani di Jalan Dewi Sartika, yang telah beroperasi sejak 2 Oktober 2023 lalu, merupakan PSN yang didanai oleh APBN senilai Rp166 miliar.
Pasar Induk Kota Batu didesain memiliki tiga lantai. Di mana lantai pertama mencakup area basah seluas 14.990,62 meter persegi, dan lantai dua menampung area kering seluas 14.143,63 meter persegi.
Sedangkan lantai tiga akan diarahkan untuk keperluan kuliner dan kantor, dengan luas mencapai 6.032,86 meter persegi. Pasar yang berdiri di atas lahan seluas 34 hektare tersebut juga dilengkapi dengan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang ramah lingkungan.
Pasar Induk Kota Batu yang konstruksinya dimulai pada 2021 itu menyediakan sebanyak 1.716 kios dan 914 los, mampu menampung sekitar 2.630 pelaku usaha atau pedagang. (MK/MAS)