PAMEKASAN-malangpagi.com
Puluhan Ulama dan Kiyai yang tergabung delam Aliansi Ulama Madura (Auma) mendatangi kantor Bawaslu dan kantor KPU Pamekasan, Senin (18/3/2019), yang pertama tak lain silaturrahim dan memberikan support terhadap pihak yang melaksanakan Pemilu 2019 mendatang.
“Kedatangan kami ini ke kantor Bawaslu dan KPU Pamekasan ini meminta kepada pihak KPU dan Bawaslu supaya dalam melaksanakan Pemilu mendatang, dengan baik dan mendorong agar pihak penyelenggara dan pengawas Pemilu tidak lagi takut dalam mencari ketidaknetralan. Apalagi, dari pihak ASN, Kepala Desa maupun yang lain,” tutur Sekretaris Auma, KH. Fadholi Ruham.
“Dengan ini, kami juga ingin mengantarkan penyelenggara Pemilu mendatang untuk bisa menempatkan netralitasnya. Sebagamana saran dan tausiah dari para Ulama supaya TNI, Polri, ASN hingga yang ke bawah benar-benar menempatkan diri sebagai aparat yang netral dan mengantarkan kesuksesan jalannya Pemilu 17 April 2019,” imbuhnya.
Di sisi lain, perkara adanya indikasi akan pelanggaran di berbagai daerah maupun wilayah, pihaknya memasrahkan pada pihak Bawaslu. KH. Fadholi berpesan, supaya pihak Bawaslu tidak takut lagi untuk mencari akan kesalahan para oknum yang ingin mangacaukan pelaksanaan Pemilu mendatang.
“Kami percaya kepada para penyelenggara, serta kami sangatlah berharap untuk bisa menempatkan netralitasnya, karena jika tak ada keadilan maka para ulama tidak akan bertanggung jawan apabila atas terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” tandas KH.Fadholli Ruham.
Selanjutnya Moh. Hamzah, Ketua KPU Pamekasan mengatakan apresiasi kepada ulama dan kiyai di Kabupaten Pamekasan yang telah bersedia memberikan dukungan penuh kepada KPU.
“Yang intinya beliau telah menyampaikan beberapa masukan serta nasehat kepada kami supaya Pemilu mendatang bisa diselenggarakan dengan lancar, sukses dan aman,” tutur Hamzah.
Kedatangan para ulama dan kiyai tersebut untuk mensuksesan Pemilu 2019 tanpa adanya pelanggaran dan meminta KPU Pamekasan bersifat netral.
“Sementara yang menjadi point paska pertemuan tersebut merupakan suatu bentuk atas dukungan sekaligus rekomendasi para ulama dan kiyai kepada kami yakni, mereka berharap dalam pelaksanaan Pemilu 17 April 2019 nanti berjalan jujur dan adil,” pungkas Hamzah.
Reporter : Mery
Editor : Putut