PAMEKASAN-malangpagi.com
Kampanye Calon Presiden (Capres) RI nomor urut 1 Jokowi-Ma’ruf yang dikemas dalam acara Istighosah Kubro di Stadion Gelora Ratu Pamelingan Pamekasan, Selasa (19/3/2019) kemarin sekitar pukul 13.00 WIB, menuai kontroversi dari beberapa kalangan khususnya dari masyarakat Kabupaten Pamekasan yang beredar di media sosial.
Hal ini terjadi, disebabkan beredarnya foto Bupati Pamekasan, Badrut Tamam yang berdampingan dengan Bupati Bangkalan, dengan posisi mengacungkan satu (1) jari ke arah atas saat menghadiri acara Istighosah Kubro itu.
Dengan kondisi demikian, akhirnya foto tersebut tersebar sampai ke dunia maya. Salah satu akun Facebook yang mengunggah foto tersebut milik Rudi SHi, yang di share di grup Komunitas Kabar Madura (2015).
Akibatnya, foto yang diunggah tersebut menuai banyak kritik dari netizen terhadap Bupati Pamekasan, Badrut Tamam.
Kata-kata yang ditulis dalam akun Facebook milik Rudi SHi ini, adalah
“Pak Badrut salam saya dari wargamu, pada jam kerja seharusnya anda memikirkan rakyatmu, bukan kampanye”
Yang ditulis oleh Rudi SHi dalam caption foto Bupati Pamekasan pada Selasa (19/3/2019).
Tak hanya itu, ada caption yang mengungkapkan bahwa dirinya merasa kesal telah memilih Bupati Pamekasan pada saat Pemilihan Bupati Pamekasan.
Inilah tullis rasa kekesalannya Rudi SHi di akun Facebooknya
“Kastah sebelun kaule mile sleyan, yang artinya menyesal sebelumnya saya memilih sampeyan”
Terkait adanya viral foto dan ungkapan netizen di media sosial, dalam hal ini adalah Facebook. Kemudian, ditanggapi oleh orang nomor satu di Kabupaten Pamekasan.
Bupati Pamekasan, Badrut Tamam menjelaskan bahwa saat hadir dalam acara Istighosah Kubro di Stadion Gelora Ratu Pamelingan Pamekasan, saat itu dirinya sedang cuti selama satu hari.
“Hal itu sebelumnya ditanyakan terlebih dahulu kepada saya sebagai apa saya datang ke sana, dan pada saat itu saya cuti. Kemarin, saya tidak datang ke sini (tempat kerja Bupati) selama satu hari, saya datang ke acara Istighosah Kubro tidak menggunakan fasilitas negara. Dan, ada apa?” tanya Badrut Tamam.
Disinggung masalah dirinya bersama Bupati Bangkalan mengacungkan satu jari, Badrut mengatakan bahwa dirinya sebagai warga bangsa mempunyai hak suara.
“Saya ini pengurus NU Jawa Timur, dan saya ini Sekretaris PKB, saya keluarga besar NU, saya cuti. Ada apa?” tanya dia lagi.
“Saya ini warga bangsa yang punya hak suara, ada masalah apa. Seharusnya menanyakan dulu dong, sebagai apa saya datang ke sana, bupati atau warga. Saya kesana sebagai warga bangsa,” tambah dia, sembari bercanda.
Dalam hal ini, Bupati Pamekasan, Badrut Tamam berharap agar masyarakat menanggapi hal tersebut jangan terlalu berlebihan, karena setiap warga Negara Indonesia mempunyai hak suara untuk memilih.
Reporter : Mery
Editor : Putut