
KOTA BATU – malangpagi.com
Setelah terbentuk pada akhir 2021 lalu, DPD (Dewan Pimpinan Daerah) APKLI (Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia) Kota Batu langsung tancap gas membentuk Dewan Pimpinan Cabang (DPC) APKLI di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Batu, Kecamatan Junrejo, dan Kecamatan Bumiaji.
Pelantikan DPC APKLI Kota Batu periode 2022–2025 digelar di Sekretariat DPD APKLI Kota Batu, Jalan Kapten Ibnu, Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu, Kota Batu, pada Senin (14/2/2021).
Acara tersebut dihadiri Wakil Walikota Batu Punjul Santoso, Wakil Ketua Umum DPP APKLI Hero Samudra, dan Ketua DPW APKLI Jawa Timur Deky Sugeng.
Dalam kesempatan itu, Ketua DPD APKLI Kota Batu, Mardi Setia Ningsih berharap dengan terbentuknya tiga DPC, maka APKLI dapat bersinergi dengan pedagang kaki lima, instansi, serta Pemkot Batu. Sehingga program yang telah dicanangkan dapat berjalan baik.
Di samping itu, Mardi berharap para pedagang kaki lima dapat beraktivitas dengan nyaman, dan membawa manfaat untuk kesejahteraan Kota Batu.
“Saat ini sudah sekitar 400 pedagang yang tergabung dengan APKLI Kota Batu. Mereka mendaftar secara perorangan maupun melalui paguyuban. PKL yang bergabung dengan APKLI akan mendapatkan fasilitas pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB). Sehingga, apapun yang dibutuhkan PKL akan kami wadahi,” paparnya.

Sementara itu, Wakil Walikota Batu Punjul Santoso meminta para pengurus APKLI Kota Batu menjadi mitra strategis pemerintah, terutama dalam memberdayakan PKL agar dapat mandiri dan sejahtera. Pemkot Batu sendiri menyatakan kesiapannya untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) para PKL.
“Sinergi antara APKLI dengan Pemerintah Daerah akan dapat menghidupkan perekonomian Kota Batu. Organisasi pedagang seperti APKLI harus mampu membina dan merangkul seluruh PKL di Kota Wisata Batu,” pesan Punjul.
Di tempat yang sama, Ketua DPW APKLI Jatim, Deky Sugeng menjelaskan bahwa PKL yang terdaftar menjadi anggota APKLI akan mendapatkan sederet keuntungan. Di antaranya kemudahan pendaftaran izin usaha, paten merek, perlindungan hukum, akses kredit usaha sebesar tiga persen selama satu tahun, yang merupakan program dari Pemprov Jatim.
“Kami berpesan agar PKL di Kota Batu harus memiliki karakteristik sendiri, namun tetap mengikuti apa yang menjadi ciri khas dan ikon Kota Batu. Pedagang yang tertata tertib akan membuat produk Kota Batu menjadi lebih dikenal,” ujar Deky.
Usai prosesi pelantikan, Wakil Ketua Umum DPP APKLI Hero Samudra mengungkapkan bahwa ekonomi kaki lima adalah sektor paling mudah untuk dipulihkan.
“Kita sudah dalam satu organisasi yang profesional, maka jadilah pedagang kaki lima yang profesional. Mau tidak mau, kita juga harus mengikuti zaman,” ucap Hero kepada para perwakilan pedagang kaki lima yang hadir.
“Segera daftarkan produk yang dijual ke platform digital. Tetap lakukan promosi, bikin acara dan gathering atau pameran kuliner. Mari bekerja sama dengan penggiat pariwisata dan kenalkan produk-produk kita,” tutupnya.
Acara ditutup dengan rapat koordinasi pembentukan Koperasi APKLI Jatim, yang diberi nama Koperasi APKLI Primer Bintang Lima. Program ini diharapkan dapat menjadi pilot project dan dikembangkan ke seluruh wilayah jaringan APKLI di berbagai provinsi. (Tanto/MAS)